Seorang Guru yang Positif Covid-19 dari Klaster Takziah Nekat Mengajar, 6 Anak Tertular Corona
Klaster Takziah di Kapanewon Sedayu telah menyebar hingga ke SMKN 1 Sedayu. Dari data terbaru, terungkap salah satu guru SMKN 1 Sedayu yang terpapar
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Klaster Takziah di Kapanewon Sedayu telah menyebar hingga ke SMKN 1 Sedayu.
Dari data terbaru, terungkap salah satu guru SMKN 1 Sedayu yang terpapar Covid-19 juga telah menularkan ke murid Taman Pendidikan Al Quran yang ada di Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden.
Panewu Sanden Deni Ngajis Hartono menyatakan setidaknya ada 16 warga yang terpapar Covid-19 karena ada seorang guru yang positif nekat mengajar Taman Pendidikan Al Quran (TPA).
Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 8 November 2021: Tambah 33 Kasus Baru, 20 Pasien Sembuh
Akibatnya, enam murid TPA dan sembilan orang dari keluarga murid terpapar Covid-19.
"Data terakhir warga yang terpapar Covid-19 mencapai 16 orang dan dimungkinkan masih bertambah karena tracing kontak erat masih dilakukan oleh petugas," ujarnya saat dihubungi Senin (8/11/2021).
Ia mengungkapkan, kronologi kasus tersebut bermula ketika ada seorang guru di SMKN 1 Sedayu yang merupakan warga, Kapanewon Sanden dinyatakan positif Covid-19.
Namun guru tersebut tetap nekat mengajar di salah satu TPA yang ada di salah satu padukuhan yang ada di Kalurahan Srigading.
Sementara pimpinan TPA juga tidak memberi larangan kepada guru tersebut mengajar.
Saat itu setidaknya ada 30 anak-anak mengikuti pelajaran mengaji sehingga masuk dalam tracing kontak erat.
Setelah dilakukan tes swab PCR akhirnya muncul enam murid yang positif Covid-19.
Dari sana kemudian dilakukan tracing ke mereka yang telah kontak erat dengan enam anak tersebut, hingga akhirnya muncul sembilan warga atau keluarga dari si anak dinyatakan positif Covid-19.
Baca juga: Klaster Penularan di Sedayu Bantul Meluas, Sri Sultan Hamengku Buwono X: Sekolah Sudah Ditutup
Terpisah, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kabupaten Bantul yang juga Wakil Ketua Bupati Bantul, Joko Purnomo mengatakan bahwa penambahan kasus positif Covid-19 di Bantul merupakan dampak dari klaster takziah.
Joko menyatakan bahwa saat ini terdapat 149 kasus aktif di Bantul dan sebagian besarnya berasal dari klaster takziah.
"Jadi di Kapanewon Sedayu ada 47 kasus, Kasihan 31 kasus, Pajangan 18 kasus, Srandakan empat kasus dan Kapanewon Sanden 16 kasus, semuanya berawal dari kasus klaster takziah," ungkapnya.
Salah satu kasus penyebaran kasus berasal dari seorang guru SMKN 1 Sedayu yang positif yang diduga menularkan kepada suaminya yang juga seorang guru di salah satu sekolah MAN di Bantul.
Maka dari itu, petugas dari Puskesmas Bantul melakukan tracing kepada puluhan siswa MAN di Bantul tersebut.(nto)