5 Keutamaan Memuliakan Tamu dalam Islam
Memuliakan tamu adalah amal salih yang pahalanya bukan saja akan dibalas di akhirat, tapi juga akan mendapat balasan secara langsung di dunia.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM – Memuliakan tamu adalah cermin penghargaan Islam terhadap hak-hak individu dan sosial.
Islam memandang tamu tidak hanya sebatas untuk kehidupan bermasyarakat tetapi juga dijadikan ukuran keimanan seseorang.
Dalam Alquran, Allah SWT telah mengabadikan perkara memuliakan tamu yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim a.s.
فَرَاغَ إِلىَ أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِيْنٍ . فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ آلاَ تَأْكُلُوْنَ
Artinya: “Dan Ibrahim datang pada keluarganya dengan membawa daging anak sapi gemuk kemudian ia mendekatkan makanan tersebut pada mereka (tamu-tamu Ibrahim) sambil berkata: ‘Tidakkah kalian makan?” (QS. Adz Dzariyat : 26 – 27)
Dalam Islam, memuliakan tamu merupakan amal salih yang pahalanya bukan saja akan dibalas di akhirat, tapi juga akan mendapat balasan secara langsung di dunia.
Ada banyak keutamaan saat memuliakan tamu.
Berikut keutamaan memuliaan tamu yang perlu kamu ketahui:
1. Tamu sebagai Pembawa Rezeki dan Penghapus Dosa Tuan Rumah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Tamu datang dengan membawa rezekinya dan pergi dengan menghapus dosa-dosa kalian dan Allah menghapus dari dosanya dan dosa-dosa kalian.” (HR. Abu Syaikh)
2. Termasuk Amalan Surga

Perkara ini dikisahkan dalam sebuah hadis dari Humaid Ath-Thawil dari Anas bin Malik RA, ia berkata :
“Ada suatu kaum datang kepadanya untuk menjenguk sakitnya, lalu (Anas) memanggil pembantunya, “Hai anak perempuan, bawalah kesini untuk teman-teman kita walaupun sedikit (makanan), karena saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Kemuliaan akhlak termasuk amalan-amalan surga.” (HR. Thabrani)
3. Bentuk Keimanan dan Ketaqwaan kepada Allah SWT
