Fenomena La Nina Level Moderat Bergerak Mendekati Indonesia, Ini Penjelasan dan Peringatan BMKG

Saat ini, fenomena cuaca tersebut terpantau pada level moderat atau sedang dan bergerak mulai mendekati wilayah Indonesia

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
Express.co.uk
Ilustrasi fenomena La Nina 

TRIBUNJOGJA.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut perkembangan terkini fenomena La Nina mulai mendekati wilayah Indonesia.

Saat ini fenomena cuaca tersebut terpantau pada level moderat atau sedang.

"Saat ini update terkini sudah berada mendekati moderate sedang, relatif. Kalau sudah sedang seperti ini kembali kita belajar seperti tahun lalu. Tahun lalu juga sama ada fenomena La Nina," kata Koordinator Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Hary Tirto Djatmiko, dalam diskusi daring Polemik Trijaya bertajuk 'Indonesia Siaga Bencana', Sabtu (6/11/2021).

Hal yang membedakan dibanding tahun lalu ialah terkait deteksi La Nina menuju Indonesia.

Jika tahun lalu BMKG sudah bisa memprediksi La Nina pada pertengahan tahun atau sekitar bulan Juli 2020, namun tahun ini baru terdeteksi pada akhir September 2021.

Baca juga: La Nina Tak Surutkan Nelayan Melaut, Asal Tidak Disertai Angin Kencang

Baca juga: Awan Cumulonimbus pada Fenomena La Nina Berdampak ke Penerbangan Bandara YIA 

Berdasarkan pantauan BMKG, kondisi cuaca fenomena La Nina ini menunjukkan konsistensi hingga menguat dengan nilai melebihi ambang batas normal.

"Setelah itu kita monitoring terus ternyata kondisi itu menunjukan konsisten, persisten dan menguat di atas ambang batas nilai rata - rata normalnya," ungkapnya.

Ilustrasi cuaca ekstrem.
Ilustrasi cuaca ekstrem. (pixabay.com)

Hary menjelaskan tak semua daerah akan mengalami dampak dari fenomena La Nina atau terjadinya penambahan volume uap air.

Setiap wilayah kata dia, akan punya dampak berbeda. Ada yang hujan lebat dengan volume air besar, ada juga yang bahkan kekurangan curah hujan.

"Di wilayah Indonesia, mendapatkan aliran massa udara basah dari wilayah Timur yang menuju ke wilayah Indonesia. Sehingga itulah yang dikatakan terjadi penambahan volume airnya," kata dia.

"Apakah setiap daerah sama? Tidak. Fenomena tadi akan berdampak pada wilayah Indonesia itu berbeda - beda. Tergantung indeksnya," pungkas Hary.

La Nina di Wilayah DIY

Sebelumnya, Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG DIY juga memprediksi adanya fenomena La Nina akan terjadi di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Dampak dari fenomena La Nina itu sendiri di antaranya adalah potensi cuaca ekstrem dan peningkatan intensitas curah hujan.

Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG DIY, Reni Kraningtyas, mengatakan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah mulai memasuki awal musim penghujan secara keseluruhan di dasarian ketiga bulan Oktober 2021 ini.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved