3 Cara Mengingat Kematian dalam Islam

Kematian bisa datang kapan saja tanpa diduga-duga. Kematian adalah nasehat terbaik bagi umat Islam. Berikut 3 hal yang bisa mengingatkan pada kematian

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
manado.tribunnews.com
Ilustrasi kematian 

Kita dapat mengambil hikmah bagaimana kondisi alam kubur.

Rasulullah bersabda,

“Aku pernah melarang kalian untuk berziarah kubur, namun sekarang berziaralah sebab ia dapat mengingatkan akan kehidupan akhirat dan menjauhi kemewahan dunia.” (HR. Muslim)

2. Melihat Kematian Orang Lain

Anggota keluarga meletakkan bunga di atas jenazah Rajendra Prasad Mishra (62) yang meninggal karena Covid-19 sebelum dikremasi di Sungai Gangga, Prayagraj, India, 8 Mei 2021.
Ilustrasi: Anggota keluarga meletakkan bunga di atas jenazah Rajendra Prasad Mishra (62) yang meninggal karena Covid-19 sebelum dikremasi di Sungai Gangga, Prayagraj, India, 8 Mei 2021. (AP PHOTO/Rajesh Kumar Singh)

Mendengar atau melihat kematian orang lain dapat membuat kita bertanya “kapan giliran kita selanjutnya?”

Dengan begitu, kita akan mengisi siswa waktu di dunia dengan berbuat kebaikan.

Dari Ibnu Umar bahwa dia berkata;

Saya bersama dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, tiba-tiba datang seorang laki-laki Anshar kepada beliau, lalu dia mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam dan bertanya; "Ya Rasulullah, bagaimanakah orang mukmin yang utama?" beliau menjawab: "Orang yang paling baik akhlaknya." Dia bertanya lagi; "Orang mukmin yang bagaimanakah yang paling bijak?" beliau menjawab: "Orang yang paling banyak mengingat kematian, dan yang paling baik persiapannya setelah kematian, merekalah orang-orang yang bijak." (HR. Ibnu Majah)

3. Membayangkan Alam Kubur

ILUSTRASI - Anggota keluarga mengunjungi makam kerabat mereka di pemakaman korban virus corona Covid-19
ILUSTRASI - Anggota keluarga mengunjungi makam kerabat mereka di pemakaman korban virus corona Covid-19 (BAY ISMOYO / AFP)

Rasulullah SAW bersabda,

“Kubur itu bisa merupakan salah satu kebun surga atau salah satu parit neraka.” (HR. Turmudzi)

Seringlah membayangkan sunyinya alam kubur.

Dengan begitu akan mendorong kita untuk memaksimalkan amal baik di dunia.

Karena kesendirian dan senyapnya alam kubur dapat berubah menjadi kebahagiaan atau kesengsaraan, tergantung amal kita selama hidup di dunia. 

(MG – Endry Nur Latiefah)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved