Kecelakaan Rombongan UGM

Berikut Profil Dekan Fapet UGM Prof I Gede Suparta yang Meninggal Akibat Kecelakaan di Tol Cipali

Pada Kamis (4/11/2021) sekitar pukul 02.00 WIB, Dekan Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Dekan Fapet UGM, Prof Ir I Gede Suparta Budisatria MSc PhD

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
IST
Ucapan duka cita dalam Story WhatsApp menyusul meninggalnya Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof I Gede Suparta Budisatria dalam kecelakaan yang terjadi di Tol Cipali - Cikampek pada Kamis (4/11/2021) sekitar pukul 02.00 WIB. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kabar duka kembali menyelimuti Universitas Gadjah Mada (UGM).

Pada Kamis (4/11/2021) sekitar pukul 02.00 WIB, Dekan Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Dekan Fapet UGM, Prof Ir I Gede Suparta Budisatria MSc PhD meninggal dunia.

Dari informasi yang dihimpun Tribun Jogja, Prof Gede, begitu ia kerap disapa sedang menuju Jakarta bersama rombongan dosen Fapet UGM lain, seperti Prof Dr Ir Ali Agus DAA DEA IPU yang pernah menjabat Dekan Fapet UGM Periode 2016-2021 dan Dr Ir Chusnul Hanim MSi IPM.

Mereka menumpang satu mobil yang dikendarai oleh seorang pengemudi, Jumari.

Baca juga: Talut Sungai Gajahwong di Umbulharjo Kota Yogyakarta Longsor, Satu Gazebo Alami Kerusakan

Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Dr Iva Ariani menyampaikan, jenazah almarhum Prof Gede akan disemayamkan di Balairung UGM pukul 15.00 WIB, Kamis (4/11/2021).

“Kami segenap keluarga besar UGM menyampaikan duka cita mendalam dan berdoa bagi keluarga yang ditinggalkan agar diberi kekuatan dan ketabahan,” ujar Iva dalam pesan kepada wartawan.

Diketahui, Prof Gede baru saja dilantik menjadi Dekan Fapet UGM periode 2021-2026 pada 8 Oktober 2021 lalu.

Saat itu, almarhum dilantik bersama 18 dekan lain.

Dalam pelantikan tersebut, Rektor UGM, Prof Ir Panut Mulyono MEng DEng IPU Asean Eng berharap agar dekan baru agar dapat meneruskan prestasi dan kemajuan yang telah dirintis para dekan periode sebelumnya.

Tak hanya itu, para dekan baru juga diminta dapat meningkatkan kemanfaatan dan kontribusi UGM bagi kemanusiaan dan bangsa.

 “Di tangan Bapak/Ibu Dekan baru, kemajuan UGM harapannya bisa lebih ditingkatkan agar kontribusi pada masyarakat, bangsa, dan negara menjadi lebih besar dan meningkat lagi,” kata Panut saat itu.

Dia juga meminta kepada dekan untuk memperhatikan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Baca juga: Tinjau Lapas Perempuan Wonosari Kedua Kalinya, ORI DIY Tak Temukan Bukti Kekerasan Fisik

Prof Gede merupakan akademisi kelahiran Bali 22 Mei 1968.

Sebelum menjadi Dekan Fapet UGM, ia menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Warga Donoharjo, Ngaglik, Sleman itu mengawali karier di UGM pada penghujung tahun 1994.

Sebelum resmi menjadi akademisi di UGM, Prof Gede juga menempuh studi sarjana di Fapet UGM tahun 1987-1992.

Kemudian, dia mengambil program master di tahun 1998-2000 di Wageningen University, Belanda.

Tanpa berlama-lama, Prof Gede melanjutkan program doktoral di universitas yang sama pada tahun 2001 hingga 2006.

Sebagian besar penelitian, pengabdian, dan publikasinya mengenai pengembangan ternak ruminansia kecil di Indonesia.

Melihat dari jejak penelitian Prof Gede, ia cukup aktif melakukan riset sejak tahun 2006 hingga 2019.

Adapun penelitian yang terakhir dia lakukan berjudul ‘Keberlanjutan Usaha Sapi Potong pada Pemeliharaan Semi Intensif dan Intensif di Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara’.

Hal itu pula yang membuatnya diangkat menjadi guru besar bidang sistem produksi ternak ruminansia kecil pada Februari 2014.

I Gede Suparta Budisatria juga menulis sejumlah buku, seperti Peta Potensi Plasma Nutfah Nasional (2007), Roadmap Pengembangan Kambing Provinsi DI Yogyakarta (2008), Bangsa-Bangsa Kambing dan Sejarah Perkembangannya di Indonesia (2009), dan Germ Plasm of Goat in Indonesia (2009).

Dari lama Perkumpulan Insinyur dan Sarjana Peternakan Indonesia, diketahui bahwa pengabdian Prof Gede, bukan hanya kepada UGM semata, tetapi lebih luas, yaitu pada negara Indonesia, melalui berbagai kegiatan terkait ternak potong dan kerja yang dikuasainya.

Ia menjadi anggota Komisi Bibit Nasional dan tim komisi pertimbangan uji performance sapi potong.

Selain itu, ia juga pernah menjadi pakar pendamping di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Indrapuri Aceh serta Dinas Peternakan di Kabupaten Klungkung, Bali dan Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Prof Gede pernah mewakili Indonesia dengan menjadi District Coordinator dan National Livestock Consultant di UN FAO Indonesia. (ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved