Telan Biaya Rp 9 Miliar, Proyek Jembatan Sanggrahan dan Kalijogo Sleman Ditarget Rampung April 2022

Proyek pembangunan Jembatan Sanggrahan di Maguwoharjo dan Jembatan Kalijogo di Berbah, Kabupaten Sleman segera dimulai. Pembangunan dua

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Ahmad Syarifudin
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Satker PJN Kementerian PUPR Julian Situmorang saat sosialisasi pembangunan jembatan Sanggrahan dan Kalijogo di Balai Kalurahan Maguwoharjo, Rabu (3/11/2021) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Proyek pembangunan Jembatan Sanggrahan di Maguwoharjo dan Jembatan Kalijogo di Berbah, Kabupaten Sleman segera dimulai.

Pembangunan dua jembatan itu, dilakukan secara paralel dengan nilai kontrak Rp 9,2 miliar. Ditarget rampung bulan April 2022. 

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Satker PJN Kementerian PUPR Julian Situmorang mengatakan, pembangunan dua jembatan tersebut, sudah berkontrak sejak 15 Oktober 2021.

Kontrak tahun jamak atau multi years dengan anggaran dari APBN 2021-2022. 

"Waktu pengerjaan selama 6 bulan. Selesainya dibulan April 2022," kata dia, saat sosialisasi dimulainya pembangunan jembatan Sanggrahan cs di Balai Kalurahan Maguwoharjo, Depok, Rabu (3/11/2021). 

Baca juga: PREDIKSI Skor Liverpool vs Atletico Madrid: Preview, Prediksi Susunan Pemain dan Kabar Terkini

Julian mengatakan, jembatan Sanggrahan dibangun baru dengan struktur girder. Panjang jembatan 30.8 meter dan lebar keseluruhan 9 meter.

Sementara jembatan Kalijogo di Berbah dibangun dengan struktur gantung. Panjangnya 60 meter dan lebar hanya bisa dilalui kendaraan bermotor. 

Pembangunan dua jembatan tersebut kini sudah memasuki tahap persiapan. Mulai dari pengujian lingkungan, bor hingga pemasangan rambu lalu lintas.

Jika melihat jadwal pelaksanaan, proyek pembangunan dua jembatan itu dilakukan bulan November di mana intensitas hujan sedang tinggi. Julian mengaku sudah mengantisipasi hal tersebut. 

Menurut dia, dari segi teknis semuanya sudah diperhitungkan. Utamanya ketika mulai membangun di bagian bawah. Karena proses itu yang paling berbahaya.

Bagiamana saat mulai penggalian semuanya akan dihitung agar aman. Menghindari juga proses pembangunan saat kondisinya hujan. 

"Yang jelas pertama safety. Keamanan," kata dia.

Ketika hujan deras maka pembangunan dihentikan. Dimulai lagi ketika sudah terang dan dianggap aman. 

Penyedia jasa dalam proyek pembangunan dua jembatan ini adalah CV. Bejo Lumintu dan konsultan pengawas PT. Garis Putih Sejajar.

Waktu pelaksanaan pembangunan selama 180 hari dengan masa pemeliharaan 365 hari kalender. 

Baca juga: Dinkes Klaten Sambut Baik Kabar Vaksinasi Covid-19 bagi Anak Usia 6-11 Tahun

Komanditer CV. Bejo Lumintu, Gradwatma Triasmara mengatakan pekerjaan dalam pembangunan jembatan Sanggrahan adalah jembatan baru.

Karena itu, hampir tidak ada rekayasa lalu lintas. Kendati demikian, rencana manajemen lalu lintas pekerjaan sudah disiapkan.

Sebab, beberapa pengendara motor sesekali melintas pada lokasi proyek dengan memanfaatkan talang air selokan Mataram sebagai jalan penghubung. Nantinya, akan ada pengalihan lalu lintas. 

Sementara untuk proyek di jembatan gantung Kalijogo juga sudah disiapkan sejumlah rambu lalu lintas yang nantinya bakal digunakan. Di antaranya, rambu peringatan, rambu larangan, rambu perintah hingga rambu petunjuk. 

"Rambu petunjuk, digunakan untuk menyatakan petunjuk mengenai jurusan, jalan, situasi, kota, tempat maupun pengaturan lainnya," kata dia. (rif)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved