Berita Kota Yogya Hari Ini

Masuk Musim Penghujan, Dinkes Kota Yogya Imbau Masyarakat Waspadai Potensi DBD 

Dinkes Kota Yogya mendorong masyarakat bisa terus mempertahankan penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadhan
Kepala Dinkes Kota Yogya, Emma Rahmi Aryani. 

TRIBUNJOGJA.COM - Memasuki musim penghujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mengimbau kepada warga masyarakat, terkait potensi sebaran penyakit.

Satu di antara yang wajib diwaspadai adalah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terkenal mematikan. 

Kepala Dinkes Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, mengatakan, meski sebaran Covid-19 di wilayahnya terus melandai, terdapat ancaman potensi penyakit lain.

Terutama, selama musim penghujan nan panjang ini. 

Baca juga: Cegah DBD di Masa Pandemi, Dinkes Kota Yogyakarta Optimalkan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik

"Tapi, alhamdululillah, dengan adanya program wolbachia, karena itu bisa memandulkan nyamuk, ya, berandil cukup besar dalam menurunkan kasus DBD di Kota Yogyakarta sampai saat ini," katanya, Rabu (3/11/2021). 

Hanya saja, Emma berharap, fenomena penurunan angka demam berdarah dengue tersebut, tak lantas membuat masyarakat lengah, serta menyepelekannya.

Pasalnya, bagaimanapun juga, DBD tetap penyakit yang patut diwaspadai di tengah musim penghujan

"Memang sangat jelas dirasakan penurunannya, karena jumlah penderitanya berkurang sekali, dan kasus kematian tidak dijumpai. Tapi, kita tetap harus waspada, bagaimana supaya genangan-genangan air di lingkungan itu, harus mampu diminimalisir," ungkapnya. 

Baca juga: Memasuki Musim Hujan, Dinkes Kota Yogyakarta Waspadai DBD

Ia pun mendorong, agar masyarakat bisa terus mempertahankan penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yang selalu dikampanyekannya sejak awal pandemi virus corona silam.

Menurutnya, hal itu juga bermanfaat untuk menekan penyakit-penyakit lain. 

"Sejak adanya Covid-19, hidup masyarakat terkait PHBS itu memang meningkat. Nyatanya, kasus diare turun, kemudian DBD juga turun. Jadi, perilaku-perilaku yang tadinya masih serampangan, otomatis terkoreksi karena kekhawatiran mereka terhadap Covid-19," ujarnya. 

"Ini yang harus disadari masyarakat, bahwa sebenarnya, masih banyak penyakit lain, di samping Covid-19, ya, yang harus kita waspadai. Maka, PHBS itu sebisa mungkin terus diterapkan," pungkas Kadinkes. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved