Berita Kota Yogya Hari Ini
Memasuki Musim Hujan, Dinkes Kota Yogyakarta Waspadai DBD
Hingga September 2021, ada sekitar 56 warga Kota Yogyakarta yang sudah terjangkit DBD.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mulai mewaspadai penularan DBD.
Hal itu karena DIY sudah memasuki musim hujan.
Kasi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu mengatakan hingga September 2021, ada sekitar 56 warga yang sudah terjangkit DBD.
Angka tersebut tergolong sedikit, namun demikian harus tetap diwaspadai.
Baca juga: Kasus DBD Cenderung Melandai
"Kalau biasanya bisa mencapai ratusan. Memang turun, tetapi harus tetap diwaspadai. Sekarang memang belum terlihat naiknya, kemungkinan dua minggu lagi," katanya, Sabtu (30/10/2021).
Ia menyebut musim hujan menjadi waktu yang tepat untuk nyamuk berkembang biak.
Sehingga masih ada kemungkinan kasus DBD meningkat.
Untuk itu pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus mulai digiatkan kembali.
Terutama di tempat yang dapat menjadi perkembiakan nyamuk nyamuk.
Baca juga: Sepanjang 2021, Jumlah Penderita DBD di Kota Yogyakarta Tercatat Alami Penurunan Drastis
"Pemberantasan sarang nyamuk harus mulai dilaksanakan, paling tidak di rumah masing-masing. Sehingga potensi nyamuk berkembang biak bisa dikurangi," ujarnya.
Saat ini Dinkes Kota Yogyakarta juga tengah mengembangkan nyamuk Wolbachia.
Harapannya nyamuk tersebut efektif untuk menekan penularan DBD.
"DBD sudah menjadi endemi, jadi harus menjadi perhatian. Selain PSN, masyarakat juga diharapkan melakukan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas)," imbuhnya. ( Tribunjogja.com )