UGM Berikan Produk Teknologi SITTI untuk Warga Desa Sriharjo Bantul

Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada melaksanakan program pengabdian kepada

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Kurniatul Hidayah
istimewa
Hilirisasi Teknologi “SITTI” (Sistem Integrasi Tanaman – Ternak – Ikan) menggunakan Pendekatan Konsep Bioeconomy – Green Economy – Circular Economy – (BGC Economy) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat berbasis desa binaan di Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Ketua pelaksana program, Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng., menyampaikan pemberdayaan dilakukan pada Kelompok Wanita Tani dan Taruna Tani “Hijaunya Cinta” berfokus pada “Hilirisasi Teknologi “SITTI” (Sistem Integrasi Tanaman – Ternak – Ikan) menggunakan Pendekatan Konsep Bioeconomy – Green Economy – Circular Economy – (BGC Economy)”.

Produk teknologi yang didiseminasikan kepada masyarakat di Desa Sriharjo berbentuk Sistem Integrasi Tanaman – Ternak – Ikan (SITTI).

Baca juga: 4 Jenis Herbal yang Berkhasiat Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Anda

Hilirisasi teknologi SITTI yang dilakukan di Desa Sriharjo melibatkan tim dosen dari FTP UGM Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.Eng dan Dr. Ir. Didik Purwadi, M.Sc.

Adapun launching program dan serah terima paket teknologi SITTI ke masyarakat dilaksanakan Minggu (31/10/2021).

“SITTI merupakan bentuk integrasi dari tiga sistem yang saling terkait dan memberikan respon positif berupa aliran material dan energi. Untuk menjamin penyelesaian permasalahan yang berpusat pada peningkatan kondisi ekonomi warga masyarakat melalui optimalisasi sistem pertanian, maka teknologi SITTI disinergikan dengan konsep BGC economy, yaitu bio-economy, green economy, circular economy,”urainya dalam rilis yang diterima Senin (1/11/2021).

Baca juga: Hasil Hitung Cepat Pilur Serentak Sleman 2021, Tak Semua Petahana Menang 

Saat serah terima teknologi SITTI kepada masyarakat, Lilik menyebutkan kunci keberhasilan penerapan teknologi SITTI adalah adanya motivasi dan partisipasi aktif dalam proses perbaikan dan penyelesaian permasalahan yang dihadapi.

Oleh karena itu, penerapan SITTI perlu disiapkan dengan baik melalui tahapan atau prosedur kerja yang jelas dan sistematik serta mudah dipahami dan dilaksanakan oleh warga.

Ia berharap penerapan SITTI nantinya mampu meningkatkan produktivitas hasil, memberikan nilai tambah pada aspek ekonomi dan sosial, dan meningkatkan daya saing produknya, serta efisiensi penggunaan sumberdaya alam.

Selain mewujudkan lingkungan lestari dan berkelanjutan karena konsep teknologi ini adalah meminimalkan limbah dari proses produksi (zero waste). (Rls)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved