Hasil Hitung Cepat Pilur Serentak Sleman 2021, Tak Semua Petahana Menang
Berdasarkan hasil hitung cepat, banyak wajah pemimpin baru bermunculan, sejumlah calon petahana juga masih kokoh bertahan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Ia kalah suara dengan rivalnya, Mardiharto.
Dalam hitung cepat, Sabari memperoleh 1.773 suara atau (24,27%) dari total DPT 8,345 orang.
Sementara, Mardiharto lebih unggul dengan perolehan 3.883 suara atau (53,16%).
Sejumlah calon petahana, berdasar hasil hitung cepat, masih digdaya mempertahankan kursi Lurah, di antaranya, Reno Candra di Condongcatur (93.00%).
Kemudian Anas Makruf di Bangunkerto (80,48%); Tutik Wahyuningsih di Bimomartani (63,17%); Dody Heriyanto di Bokoharjo (57,67%) dan RHP Wibawa di Sendangagung (49,35%).
Lalu, Sumaryanto di Ambarketawang (80,68%); Parwoko di Gayamharjo (76,04%); Faizin di Nogotirto (34,51%); Sutarja di Tlogoadi (63,87%) dan Turaji di Wukirharjo (49,23%)
Di Kapanewon Nggalik, tiga Kalurahan yang menggelar Pilur semuanya dimenangkan calon petahana.
Sarbini di Sariharjo (48,30%); Harjuno Wiwoho di Sardonoharjo (80,99%); dan Hadi Rintoko di Donoharjo (76,04%).
"(Ngaglik) yang jadi incumbent semuanya," kata Panewu Ngaglik, Siti Wahyu Purwaningsih.
Di Kalurahan Candibinangun, Sismantoro, calon lurah petahana,menang juga mengalahkan rivalnya, Yulianti Muryani, istrinya sendiri, dengan perolehan (83,20%).
Rivalitas suami dan istri dalam gelaran Pilur tahun ini juga ada di Kalurahan Lumbungrejo, di mana M. Misbah Al-hakim akhirnya lebih unggul dibanding istrinya, Sulastri dengan suara (85,81%).
Dari 33 Kalurahan yang menggelar pemilihan Lurah (Pilur), 14 calon lurah petahana berhasil unggul dari para pesaingnya.
Sementara 19 Kalurahan lainnya, dipimpin wajah baru.
19 Kalurahan yang memiliki pemimpin baru tidak semuanya mengalahkan calon lurah lama.
Sebab, di beberapa Kalurahan, ada lurah lama yang memutuskan tidak kembali berlaga dan sebagian lainnya, ada juga yang terganjal oleh putusan MK yang memutuskan jabatan lurah maksimal 3 periode.