Aktivitas Gunung Merapi Senin 1 November 2021 Pagi: 4 Kali Guguran Lava Pijar 1,5 Km ke Barat Daya
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengamati adanya guguran terjadi sejak pukul 00.00-06.00 WIB
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 4 kali dengan jarak luncur maksimal 1,5 Km ke arah barat daya, Senin (1/11/2021) pagi ini.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengamati adanya guguran terjadi sejak pukul 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, mengatakan secara meteorologi, cuaca di Gunung Merapi terpantau mendung.
Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 15-21 °C, kelembaban udara 81-97 %, dan tekanan udara 567-718 mmHg.
“Secara visual, gunung kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Gempa guguran terjadi sebanyak 64 kali dengan amplitudo 3-22 mm berdurasi 26-176 detik.
Hembusan terjadi 7 kali dengan amplitudo 3-7 mm berdurasi 9.72-30.76 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” jelasnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.
Cakupan potensi sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi. (*)