Kisah Inspiratif

Tingkatkan Ekonomi Pemuda Gunungkidul dengan Beternak, Dosen UGM Inisiasi Program Ayo Angon

Ajakan untuk menggembala ini merupakan program pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan di bidang peternakan.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Program Ayo Angon yang diinisiasi Dosen Fakultas Pertanian UGM, Muhsin Al Anas di Gunungkidul dan Klaten 

Sebab, selama ini, pandangan banyak orang adalah peternakan masih dijalankan secara tradisional dan kurang menguntungkan. 

“Melalui ‘Ayo Angon’ kita ingin mengubah pandangan anak muda bahwa peternakan kurang menguntungkan, terlebih pekerjaan kasar dan berat. Selain itu, pemuda sangat dibutuhkan untuk menggerakan industri Peternakan supaya dapat turut andil dalam memperjuangkan kedaulatan pangan,” jelas Muhsin.

Program ‘Ayo Angon’ sudah dirintis sejak 2020 dan baru bisa dilaksanakan pada tahun 2021 ini.

Muhsin pun berupaya melaksanakan agenda ini di dua lokasi, yakni Desa Ngalang, Kabupaten Gunungkidul, DIY dan Desa Bulan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Pemuda yang terlibat dalam program ini berusia 20-35 tahun.

Di Desa Ngalang, program yang dikembangkan adalah pabrik pakan konsentrat dan penggemukan domba serta sapi.

Sedangkan, di Desa Bulan, program yang dikembangkan diantaranya peternakan bebek dan pabrik pakan.

Di dua lokasi tersebut, dikembangkan kelompok ternak untuk mengelola bisnis dan melakukan kemitraan dengan masyarakat.

Baca juga: Mahasiswa UGM Kembangkan Alat Deteksi Kebuntingan Dini dan Birahi Pada Sapi

Sebagai contoh, di Desa Ngalang, kelompok ternak mengembangkan pabrik pakan konsentrat untuk usaha penggemukan.

Pakan konsentrat tersebut dimitrakan dengan peternakan sekitar sebagai pinjaman program penggemukan domba atau sapi selama 3-4 bulan. 

“Setelah melakukan penjualan ternak, peternak berkewajiban mengembalikan biaya pakan konsentrat,”katanya.

Ternyata, sebelum menjalankan program, Muhsin juga mulai memilih pemuda yang memiliki ketertarikan di bidang peternakan. 

Setelah itu, mereka akan mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya peternakan.

Materi pelatihan tersebut meliputi pengembangan lahan hijauan, pembibitan ternak, pembuatan pakan dan suplemen, pengolahan limbah dan pembuatan pupuk kompos, dan manajemen budidaya Peternakan.

“Mereka juga diajak berkunjung ke peternakan skala industri untuk meningkatkan gambaran dan motivasi terkait peluang bidang Peternakan,” beber Muhsin.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved