Teks Sumpah Pemuda yang Diperingati Tiap 28 Oktober

semangat juang seorang pemuda harus berkobar, terus dikobarkan, dan turut didukung agar menjadi seorang yang tangguh dan berpengaruh dimasanya.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
PIXABAY.com | Laksoni
Sumpah Pemuda pada 28 oktober 1928 merupakan gerakan pemuda indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan. 

TribunJogja - Sumpah Pemuda pada 28 oktober 1928 merupakan gerakan pemuda indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan.

Berikut Teks Sumpah Pemuda :

Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Isi teks sumpah pemuda
Isi teks sumpah pemuda (IST)

Di dalam Islam ada ayat Al-Quran yang bisa dijadikan pedoman untuk memupuk jiwa pemuda diantaranya dalam firman Allah SWT dalam Al qur'an berikut ini:

أَمْ كُنتُمْ شُهَدَآءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ ٱلْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنۢ بَعْدِى قَالُوا۟ نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ ءَابَآئِكَ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ وَإِسْحَٰقَ إِلَٰهًا وَٰحِدًا وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ

Am kuntum syuhadā`a iż ḥaḍara ya'qụbal-mautu iż qāla libanīhi mā ta'budụna mim ba'dī, qālụ na'budu ilāhaka wa ilāha ābā`ika ibrāhīma wa ismā'īla wa is-ḥāqa ilāhaw wāḥidā, wa naḥnu lahụ muslimụn

“Apa yang akan kalian sembah sepeninggalanku?” Semua anak-anaknya menjawab, kami akan menyembah Tuhanmu, Tuhan bapak-bapakmu-Ibrahim, Ismail, Ishak yakni Allah SWT dan kami berserah diri kepada-Nya (kisah ini diabadikan dalam QS. 2 Al Baqarah : 133).

وَإِذْ قَالَ لُقْمَٰنُ لِٱبْنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Wa iż qāla luqmānu libnihī wa huwa ya'iẓuhụ yā bunayya lā tusyrik billāh, innasy-syirka laẓulmun 'aẓīm

Demikian pula pengajaran Lukman kepada anaknya yang diabadikan dalam Al-Qur’an yang artinya : Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar” (QS. 31 Lukman : 13).

كُلُّ نَفْسٍۭ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ

Kullu nafsim bimā kasabat rahīnah

“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya” (Al Mudatsir : 38).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved