Sumbu Filosofi Yogyakarta
MITOS GUNUNG MERAPI : Ini 10 Sosok Lelembut Penunggu Kerajaan Merapi
Masyarakat percaya bahwa Gunung Merapi memiliki penunggu yang mendiami Istana Lelembut Merapi. Mitos ini berkembang hingga kini lewat kearifan lokal
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Bagi sebagian orang, Gunung Merapi dianggap memiliki kekuatan magis. Bahkan Gunung Merapi memiliki posisi sentral dalam kaitannya dengan garis imajiner antara Laut Selatan, Keraton Yogyakarta, dan berakhir di Gunung Merapi. Kepercayaan terkait mitos ini, sudah ada sejak zaman dulu. Dan masih lestari hingga sekarang.
Anda boleh percaya, boleh juga tidak.
Namun mitos-mitos itu tumbuh dan terpelihara lewat kearifan lokal dalam balutan kebudayaan warga yang ternyata memiliki nilai-nilai positif di masa kekinian.
Semisal kepercayaan adanya Kerajaaan Lelembut Merapi.
Di tempat itu, ada sejumlah pantangan yang tak boleh dilanggar. Semisal pantangan menebang pohon, pantangan berbicara kasar, pantangan buang air kecil sembarangan, pantangan memindahkan benda-benda, dan pantangan merusak alam. Tentu saja, hal itu selaras dengan upaya pelestarian alam.

Baca juga: MITOS GUNUNG MERAPI : Ada Istana Makhluk Halus, Inilah Tempat-tempat Paling Angker di Merapi
Selain kepercayaan akan adanya Kerajaan Lelembut Merapi, dalam mitos itu juga dipercaya adanya sosok-sosok sentral penunggu di Merapi.
Yang paling terkenal, yakni keberadaan Mbah Petruk.
Setiap kali Gunung Merapi menunjukkan peningkatan aktivitas, warga kerap kali menghubungkannya dengan kemunculan Mbah Petruk yang bertugas memberitahu warga akan adanya bahaya dari Merapi yang sedang 'Nduwe Gawe'.
Mbah Petruk menurut warga bertugas memberikan peringatan serta memberitahu apa saja yang harus dilakukan untuk menyelamatkan diri saat Merapi mulai menggeliat.
Menurut cerita rakyat, kedatangan Mbah Petruk ditandai dengan suara seperti terompet, yang dalam pandangan warga yakni menggambarkan suara-suara aktivitas di perut Gunung Merapi.

Selain Mbah Petruk ada sosok-sosok penunggu kerajaan lelembut Gunung Merapi lainnya.
Dikutip dari penelitian Septian Aji Permana, Dewi Liesnoor Setyowati, Achmad Slamet, Juhadi (UNNES) tentang Mitologi Gunung Merapi sebagai Kearifan Masyarakat dalam Memahami Erupsi Merapi di Wilayah Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, berikut uraiannya :
1. Empu Rama dan Empu Permadi
Keduanya mengelola kerajaan lelembut atau Kerajaan Makhluk Halus, seperti halnya dalam struktur pemerintahan. Sehingga keduanya memiliki peran sangat sentral.