Pendaki yang Hilang di Jalur Pendakian Gunung Andong Kabupaten Magelang Ditemukan Selamat

Pendaki hilang di jalur pendakian gunung Andong, Jawa Tengah berhasil ditemukan oleh Tim Basarnas Kabupaten Magelang dalam kondisi selamat pada

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
istimewa
Proses evakuasi korban yang hilang di jalur Gunung Andong, Jawa Tengah, Selasa (19/10/2021) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pendaki hilang di jalur pendakian gunung Andong, Jawa Tengah berhasil ditemukan oleh Tim Basarnas Kabupaten Magelang dalam kondisi selamat pada Selasa (19/10/2021) sekitar pukul 06.00 WIB pagi hari.

Koordinator Unit Siaga SAR Borobudur, Kabupaten Magelang, Basuki menuturkan, pihaknya mendapatkan laporan hilang seorang pendaki atas nama Devi Andi Saputra (17) warga Dusun Wonolobo, Kecamatan Ngablak, Magelang, kemarin Senin (18/10/2021) pada pukul 14.00 WIB.

"Kemudian kami melakukan pencarian ke lokasi sekitar pukul 15.00 WIB pada hari yang sama, berkoordinasi dengan relawan di Basecamp Sawit. Ternyata di sana sudah ada sekitar 300 orang warga yang sedang mencari juga naik ke atas (Gunung Andong)," jelasnya pada Selasa (19/10/2021).

Baca juga: Bupati Sri Mulyani Pastikan Atlet Klaten Peraih Medali PON XX Papua Terima Bonus, Segini Rincianya

Ia menambahkan, selama pencarian hari Senin (18/10/2021) belum mendapatkan hasil. Kemudian, pada malamnya pihaknya bersama dengan para relawan melakukan evaluasi untuk pencarian pada Selasa (19/10/2021) pagi.

Setelah dilakukan evaluasi dan pemetaan, diperkirakan korban hilang berada di sekitar Pos 2 sampai Pos 3.

"Akhirnya, beberapa relawan juga menginap di atas. Kemudian, pencarian dilanjutkan hari ini, dengan melibatkan ratusan orang dari relawan dan basarnas. Namun, sebanyak 23 orang diberangkatkan lebih awal pukul 05.30 WIB. Sampai di Pos 2, sebanyak 23 relawan tadi menemukan korban setelah memanggil nama korban, ternyata korban menyaut. Adapun, posisi korban berada 200 meter dari sumber mata air dekat semak-semak," terangnya.

Kondisi korban saat ditemukan, lanjutnya, dalam keadaan lemas karena tidak mengonsumsi makanan apapun selama menghilang.

Namun, untuk fisiknya dalam kondisi sehat.

"Ya, itu korban lemas karena tidak makan selama hilang. Apalagi, persediaan logistiknya sangat minim. Korban hanya minum air hujan saja saat hilang itu," ungkapnya.

Ia melanjutkan, korban menghilang diperkirakan karena terpeleset di dekat sumber air. 

Di mana, korban saat itu ingin mengambil barangnya yang tertinggal di sana.

Baca juga: PPKM Turun ke Level 2, Disdik Sleman Tambah Jumlah SD yang Gelar Pembelajaran Tatap Muka

"Jadi, kemarin itu korban sudah naik ke Pos 3 bersama teman-temannya. Kemudian, turun lagi ke Pos 2 karena mau mengambil barang yang ketinggalan di sana. Kemungkinan waktu itu korban terpeleset  karena medan juga licin," ungkapnya.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati ketika melakukan pendakian.

Terutama, dalam persiapan logistik dan peralatan yang lengkap serta memahami jalur dan medan pendakian.

"Karena, banyak kejadian seperti ini, karena kurangnya persiapan serta tidak memahami medan. Kami  harap kejadian sepeti ini tidak  terulang lagi," urainya. (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved