Headline
Pemkot Yogyakarta Waswas, Pelancong Makin Sulit Dibendung
Haryadi Suyuti: "Terus terang saja, kami merasa waswas. Di (PPKM) level 2 itu seperti apa nanti, kemarin level 3 ramainya minta ampun"
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Setelah sekian lama, PPKM di Kota Yogyakarta akhirnya turun ke level 2 per 18 Oktober hingga 1 November 2021. Tetapi, penurunan tersebut membuat Pemkot Yogyakarta merasa khawatir. Sebab, selama PPKM level 3 silam, wilayahnya sudah disambangi begitu banyak wisatawan dari luar daerah.
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menjelaskan, meskipun turun level, pihaknya tidak serta-merta melakukan pelonggaran, khususnya di sektor pariwisata. Pasalnya, ia menyadari, terutama dalam dua akhir pekan terakhkir, para pelancong semakin sulit dibendung.
"Terus terang saja, kami merasa waswas. Di (PPKM) level 2 itu seperti apa nanti, kemarin level 3 ramainya minta ampun. Hari ini (kemarin) hotel penuh semua, coba cek. Jadi, saya merasa deg-degan ini," ucapnya, Selasa (19/10/21).
Oleh sebab itu, sejumlah pengetatan layaknya PPKM level 3, masih akan terus diterapkan oleh Pemkot Yogyakarta. Sehingga, warga atau wisatawan tak begitu saja larut dalam euforia penurunan level PPKM, setelah berbulan-bulan lamanya stagnan di level 3.
"Jadi, bukan level 2 rasa level 1. Tapi, level 2 dengan protap sebagaimana level 3. Harapan saya begitu, masyarakat bisa memahami itu, sehingga jangan sampai lengah dalam menyikapi penurunan level ini," ungkapnya.
"Kita akan sangat berhati-hati dalam membuka kegiatan yang berpotensi kerumunan. Jika kerumunan terjadi, nanti ada penularan lagi. Jangan lupa, pandemi masih ada, dan virus masih berpotensi menyebar, jangan seolah-olah Covid-19 sudah tidak ada," tambah Wali Kota.
Tapi, Haryadi menegaskan, pihaknya siap melaksanakan instruksi pemerintah pusat soal penerapan PPKM level 2. Terlebih, dengan tren penularan Covid-19 yang menurun drastis, ditambah lagi pihaknya sudah mendeklarasikan tuntas vaksin pada 7 Oktober 2021 silam.
"Penurunan level ini kan selain karena percepatan vaksinasi, juga kepatuhan (masyarakat) terhadap prokes, sekaligus mengurangi mobilitasnya. Makanya, itu harus tetap dipertahankan," pungkasnya.
Jangan lengah
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, meminta masyarakat untuk tak lengah dalam mewaspadai potensi penularan Covid-19, terlebih dengan status PPKM level 2. Sebab penularan Covid-19 belum sepenuhnya hilang.
"Tetap menjaga protokol kesehatan, karena bagaimanapun kondisi masih fluktuatif OTG (orang tanpa gejala)-nya. Kalau enggak perlu, enggak usah pergi," terang Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Selasa (19/10/2021).
Sebelumnya, Sri Sultan berharap agar PPKM di DIY tak mengalami penurunan level. Raja Keraton Yogyakarta ini khawatir jika mobilitas masyarakat akan semakin sulit untuk dibendung ketika PPKM mengalami penurunan level.
Namun pemerintah akhirnya menurunkan level PPKM DIY lantaran upaya penanganan Covid-19 di DIY dianggap terus membaik. "Sudah ada keputusan, ya, sudah," jelas Sultan.
Hingga saat ini, Pemda DIY belum memikirkan kebijakan untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan di DIY. "Mau apa lagi. Wong (PPKM) level 2 (destinasi wisata) juga sudah dibuka," beber Sultan.
Deteksi
Dengan penurunan level tersebut, seluruh tempat wisata di DIY diizinkan buka dengan mematuhi sejumlah persyaratan. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Singgih Raharja menuturkan, tempat wisata yang buka harus mengadopsi penggunaan aplikasi Peduli Lindungi karena pengunjung yang datang wajib dideteksi.
"Syarat utamanya mereka (tempat wisata) yang sudah mendapatkan QR Code PeduliLindungi. Kalau yang belum menggunakan atau yang belum memperoleh QR Code PeduliLindungi otomatis tidak bisa melakukan skrining," jelas Singgih, Selasa (19/10/2021).