BPBD Magelang Pastikan Aliran Deras di Sungai Bebeng Bukan Lahar Dingin
BPBD Magelang Pastikan Aliran Deras di Sungai Bebeng Bukan Lahar Dingin
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magelang memastikan aliran deras di Sungai Bebeng, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang bukan lahar dingin.
"Iya tadi sudah kami pantau semoga mandali. Itu bukan lahar dingin. Di mana, tidak ada material dari puncak Merapi berupa pasir dan batuan vulkanik yang terikut di dalam air," ucap Kepala bidang pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD Magelang, Gunawan Imam Suroso kepada Tribunjogja.com, pada Selasa (19/10/2021).
Ia menambahkan, derasnya aliran sungai Bebeng diakibatkan limpasan air hujan yang mengguyur dengan intensitas tinggi.
Sehingga, volume air yang melewati sungai Bebeng pun bertambah.
"Akibat peningkatan air hujan, terjadi banjir. Namun, tidak sampai membahayakan pemukiman masyarakat atau merusak fasilitas," terangnya.
Pihaknya pun, telah melakukan mitigasi bencana di masa musim penghujan, di antaranya terkait risiko lahar dingin Merapi bersama BPPTKG dan BMKG.
Baca juga: Antisipasi Banjir Lahar Dingin Merapi, BPBD Sleman Pasang Sensor Banjir di Kali Boyong
Baca juga: Kali Boyong Merapi Dikabarkan Banjir, Begini Penjelasan BPBD Sleman
"Kami sudah rembukan terkait mitigasi bencana lahar dingin memasuki musim penghujan. Berdasarkan, pengamatan ahli tersebut, saat ini kondisi Gunung Merapi yang aktif meluncurkan awan panas dengan rata-rata radius 2000-3000 meter belum berpotensi terjadinya lahar dingin. Kalau sudah 6000-6500 meter baru mengancam pemukiman," ujarnya.
Meskipun begitu, pihaknya tetap melakukan pemantauan dan koordinasi dengan satgas setempat.
Setiap adanya peningkatan aktivitas Gunung Merapi akan selalu dilaporkan ke pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana BPBD Magelang.
"Terus kami monitoring perkembangannya, sudah ada petugas berjaga di lokasi yang rentan. Begitupun, koordinasi juga dilakukan dengan para tim reaksi cepat, relawan, hingga masyarakat,"ujarnya.
Sementara itu, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat terutama berada di bagian hulu dan hilir Sungai Bebeng untuk tetap meningkatkan kewaspadaan namun tidak perlu panik berlebih. (Tribunjogja/Nanda Sagita Ginting)