Muhammad Rian Ardianto Sumbang Kemenangan di Thomas Cup 2020, Sang Ibu Ucapkan Syukur

Umi Marwati (54) ibu dari Muhammad Rian Ardianto mengucapkan rasa syukurnya atas prestasi Rian yang turut mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Santo Ari
Umi Marwati, ibu dari atlet bulu tangkis Muhammad Rian Ardianto saat ditemui Senin (18/10/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM - Masyarakat Indonesia tengah bergembira atas kemenangan tim Indonesia dalam laga Thomas Cup 2020 di Denmark.

Satu di antara atlet yang menyumbangkan kemenangan dalam ajang bergengsi tersebut adalah Muhammad Rian Ardianto yang bersama Fajar Alfian menumbangkan pasangan ganda putra China He Ji Ting/Zhou Hao Dong dengan skor 21-12 dan 21-19.

Kemenangan Rian ini disambut gembira oleh warga Bantul, terutama keluarganya yang merupakan warga asli Padukuhan Bopongan, Kalurahan Tanaman, Banguntapan, Bantul.

Umi Marwati (54) ibu dari Muhammad Rian Ardianto mengucapkan rasa syukurnya atas prestasi Rian yang turut mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.

Baca juga: Indonesia Juara Thomas Cup 2020, Sosok M Rian Ardianto Dikenal Pendiam Namun Punya Tekad Juara Kuat

Umi selalu memberikan dukungan penuh kepada anak keduanya tersebut.

Meski tidak bisa menonton langsung pertandingan Rian di lapangan, Umi begitu bersemangat menonton pertandingan Rian di layar kaca.

Bahkan ia mengajak anak kosnya untuk nonton bersama pertandingan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto saat melawan pasangan dari China, Minggu (17/10/2021) kemarin.

Doa untuk Rian selalu ia haturkan agar anaknya mampu menjuarai semua kompetisi yang diikuti anaknya tersebut.

Dalam Thomas Cup kali ini, Umi pun selalu berhubungan melalui pesan atau telepon, untuk memberikan semangat ke anaknya.

Umi menceritakan, bahwa Rian selalu menghubunginya meski disibukkan jadwal kompetisi.

"Yang pasti saya selalu beri dukungan doa, sambil disemangati. Selama ini komunikasi lancar, tapi karena beda jam kadang-kadang nunggu dia bangun. Kalau enggak, nunggu dia yang hubungi duluan," ujar Umi saat ditemui wartawan Tribunjogja.com di rumahnya, Senin (18/10/2021).

"Sesaat sebelum dia bertanding dia pasti ngabari saya. Biasanya satu set sebelum akhirnya bertanding," imbuhnya.

Kemenangan Rian ini tentu saja hasil dari dukungan keluarganya.

Baca juga: Dari Tahun ke Tahun Hingga 19 Tahun Penantian, Kini Piala Thomas Kembali Diboyong ke Indonesia

Meski tidak tumbuh dari keluarga atlet, namun Rian sudah akrab dengan bulu tangkis sejak umur 7 tahun.

"Kami sekeluarga memang suka olahraga, dari bapaknya yang hobi bulutangkis, kalau saya dan kakaknya suka voli. Kebetulan Rian suka badminton, sering diajak latihan bapaknya," ungkapnya.

Dari hobi tersebut, orang tua Rian pun mengikutkannya bergabung ke klub lokal.

Dari sana, bakat Rian semakin terlihat dari menjuarai berbagai macam kompetisi.

Hingga akhirnya Rian mengawali karir profesionalnya sejak bergabung dengan Jaya Raya Jakarta saat SMA kelas 2.

"Saya mikirnya, kalau dari kecil tidak diberi kesibukan, takutnya nanti cuma main-main tidak ada manfaat, maka saya alihkan ke olahraga. Dari pada pulang sekolah keluyuran, kasih kesibukan olahraga yang positif," tambahnya.

Sejak hijrah ke Jakarta itu pula, Rian harus berjauhan dengan keluarga.

Bahkan di tahun kemarin, hanya sekali Rian bisa pulang ke Bantul.

Namun demikian dukungan untuknya tak pernah berhenti.

Jika ada kesempatan, keluarga pasti akan menyempatkan hadir untuk datang menonton pertandingan secara langsung.

Baca juga: Hasil Final Piala Thomas 2020: INDONESIA JUARA! Jonathan Christie Kalahkan Li Shi Feng

"Waktu masih kecil kami sering nonton ke turnamen yang diikutinya. Tapi saat sudah besar, dia ga mau dilihat, jadi nontonnya nyolong-nyolong. Kalau ditanya kapan jadwal dia bertanding, dia bilang enggak tahu," kenangnya sembari tersenyum.

"Tapi sewaktu Asian Games 2018 bisa nonton, kan di Istora, saya nonton bersama keluarga yang ada di Jakarta," imbuhnya.

Umi mengatakan bahwa sejak awal keluarganya tidak mengarahkan Rian untuk menjadi atlet.

Hanya saja, menurutnya jika ingin terus meningkatkan kualitas diri dalam berolahraga dan menjadi atlet profesional, maka pilihannya adalah ke Jakarta.

Karena menurutnya, jika hanya di Yogyakarta, kesempatan untuk  berlaga ke kompetisi yang lebih tinggi jauh lebih kecil.

"Berjalan (apa adanya) saja, cuma dia punya hobi, dia maju terus ya kita dukung saja, ya alhamdulillah bisa sampai membela negara. Kami bisanya cuma mendoakan dan mendukung," ucapnya.

Prestasi demi prestasi yang ditorehkan Rian pun seakan membuka jalan bagi keluarganya untuk mengikuti jalurnya.

Baca juga: Kronologi Bendera Merah Putih Tidak Dikibarkan dan Digantikan Bendera PBSI Saat Juara Piala Thomas

Kini keponakannya, anak dari kakaknya juga sudah bergabung di klub yang sama dengan Rian saat merintis karier profesional, yakni di Jaya Raya Jakarta.

Selain itu, dari capaiannya selama ini, diakui Umi bahwa Rian telah menyisihkan tabungannya untuk membeli tanah.

Sejauh ini pun rumah yang ditinggali orang tuanya telah direnovasi.

Bahkan Rian juga membangun kos-kosan di samping rumahnya di Bantul.

Terkait harapan selanjutnya, Umi mengakui bahwa dirinya sempat mengutarakan keinginannya agar Rian bisa rangking 1 dunia.

Tapi itupun dijawab Rian bahwa untuk ke arah sana dirinya perlu menanggung beban yang cukup besar.

"Pokoknya berjalan sesuai waktu sambil dia mengasah kemampuan, syukur bisa jadi ranking 1, alhamdulillah. Semoga Allah mengizinkan dan memberikan ridho Rian berprestasi sampai puncaknya," harapnya.

Pun demikian, dengan capaian prestasinya saat ini, Umi dan keluarga tetap bersyukur serta berpesan agar Rian tetap rendah hati dan tetap menjalankan ibadahnya.

Baca juga: Permintaan Maaf Menpora Zainudin Amali saat Bendera Merah Putih Tak Bisa Berkibar di Thomas Cup 2020

"Saya cuma mengingatkan supaya jangan sampai lupa kewajiban salat, jangan sampai lupa Allah. Semangatnya yang tinggi, jangan ada kata bosan untuk berusaha untuk lebih tinggi lagi. Dan jangan sombong, jangan sampai lupa yang ada di bawahnya," imbuhnya.  

Terpisah, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan juga turut berbangga atas prestasi yang ditorehkan putra terbaik Bumi Projotamansari.

"Selamat dan turut bangga kepada mas Muhammad Rian Ardianto, putra terbaik Bantul, bersama tim Indonesia yang lain berhasil memenangkan piala Thomas di Denmark tahun 2021. Sukses selalu dan salam dari seluruh warga Bantul," ucapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Isdarmoko juga turut menyatakan selamat atas prestasi Rian yang khususnya telah mengharumkan nama Kabupaten Bantul.

"Atlet-atlet di bidang olahraga ini kan mengangkat nama bantul. Dan ini menunjukan prestasi sumber daya manusia yang hebat di Bantul," tutupnya.( Tribunjogja.com )  

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved