PSS Sleman

Masalah PSS Sleman Tak Kunjung Usai, Seruan #MarcoOut, Senyapkan Media PSS hingga Nasib Dejan

Tagar #MarcoOut kembali diserukan Sleman Fans, menuntut Direktur Utama PT PSS, Marco Gracia Paulo mundur dari klub berlogo candi tersebut.

Tribun Jogja/Taufiq Syarifudin
Suporter PSS Sleman saat menunggu kehadiran Direktur Utama PT PSS, Marco Gracia Paulo, di Omah PSS, Selasa (5/10/2021). 

Suporter meminta manajemen PSS Sleman segera memecat Dejan Antonic lantaran dinilai gagal.

Marco Gracia Paulo mengiyakan tuntutan tersebut akan tetapi balik memberi ultimatum dengan menyebut PSS Sleman akan pindah kandang.

Meski telah mengaku khilaf dan menyampaikan permohonan maaf, perasaan hati suporter PSS Sleman terlanjur meradang hingga akhirnya berbondong-bondong ngluruk ke Bandung, Minggu (3/10/2021).

Marco Buka Suara

Melalui IGTV akun instagram pribadinya, Marco Gracia Paulo akhirnya angkat bicara terkait tidak kondusifnya hubungan antara manajemen dan suporter PSS Sleman.

Marco Gracia Paulo menyadari keresahan suporter yang melihat anjloknya prestasi PSS Sleman di series pertama Liga 1 2021.

Dirut PT PSS, Marco Gracia Paulo
Dirut PT PSS, Marco Gracia Paulo (Dokumentasi PSS Sleman)

Tim asuhan Dejan Antonic itu hanya mendapatkan lima poin dari enam pertandingan dan menduduki posisi ke-15.

Sebelumnya, perwakilan manajemen PSS sudah bertemu dengan suporter pada sebuah hotel di Sleman. Dalam agenda tersebut terjadi kesepakatan posisi Dejan akan dievaluasi selepas seri kedua Liga 1.

Hanya saja, selepas kesepakatan tersebut terjadi suporter masih saja melancarkan aksi protes. Akibatnya, direktur utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) Marco Gracia Paulo, naik pitam.

Marco menyebut bakal memindahkan PSS kalau Dejan, dipecat. Sadar pernyataannya blunder, ia langsung meminta maaf dan memastikan klub tersebut tidak dipindahkan ke mana pun.

"Nah satu jam kemudian tiba-tiba saya dihubungi kembali bahwa mereka tidak terima. Bahwa tetap semua menuntut Dejan dipecat pada hari itu. Hal itu yang saya memang juga jadi emosi. Kenapa? Karena memang buat saya kita udah bikin komitmen," kata Marco.

Lebih lanjut Marco mengatakan, saat di Bandung kondisinya memang dalam posisi yang tidak sehat.
"Bahkan biasanya saya mengantar pemain ke bawah berdoa untuk pergi ke stadion, saat itu saya tidak ikut karena saya sudah rasa badan saya sudah tidak enak, dan itu sebenarnya sudah hampir dua minggu," ujar Marco. 

"Bukan mencari alasan, tapi kenyataannya memang seperti itu," lanjutnya.

Lantas, ada pemberitahuan dari staf bahwa teman-teman suporter ingin menemui langsung dirinya di Bandung.

"Nah cuma saya bilang, boleh nggak perwakilan saja karena saya tidak kuat untuk keluar dari hotel. Boleh nggak kita perwakilannya di hotel, karena waktu mereka ketemu pemain itu di hotel juga. Nah saya pikir kenapa kita nggak bisa seperti itu," ujarnya.

"Apalagi dengan alasan saya memang merasa tidak cukup fit untuk bisa keluar, kedua saya mempertimbangkan kalau memang ribuan itu ada di tempat terbuka. Terus kita sama-sama misalnya emosi atau apa bisa terjadi hal yang tidak diinginkan. Sementara kita ada di kota orang, di kota Bandung kita juga sebagai tamu. Kita harus jadi tamu yang baik, saya menghindari hal-hal seperti itu," lanjutnya. 

"Nah tapi karena dijamin dan saya dapat telepon juga dari Sleman bahwa ‘Aman bang silahkan ketemu, kita tujuannya hanya untuk menyapa aja.”. Oke, berarti anggapan saya ini pasti aman. Selain itu kita dijamin oleh kepolisian juga. Jadi saya yakin berarti ini akan jadi pertemuan yang sangat friendly," tambahnya. 

Baca juga: Jadwal Siaran Langsung BRI Liga 1 2021 Pekan Ketujuh : Laga PSS Sleman, Persib, Persebaya, Persija

Baca juga: PSS SLEMAN: Tuntutan Belum Dipenuhi, BCS Kembali Serukan #MarcoOut dan Senyapkan Media PSS

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved