Berita Kesehatan

5 Faktor Risiko Penyakit Batu Ginjal yang Sebaiknya Diwaspadai Sejak Dini

Setidaknya ada 5 faktor risiko yang membuat seseorang berpotensi mengidap batu ginjal. Ada yang bisa dikendalikan, ada pula yang tak bisa dikendalikan

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
net
ILUSRASI - Batu Ginjal 

Selain faktor-faktor di atas, kondisi medis lain seperti asidosis tubulus ginjal, sistinuria, hiperparatiroidisme, dan infeksi saluran kemih berulang juga dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

Suplemen dan obat-obatan tertentu, seperti vitamin C, suplemen makanan, pencahar (bila digunakan secara berlebihan), antasida berbasis kalsium, dan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati migrain atau depresi, dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

Sebagai informasi, batu ginjal terbentuk ketika urin Anda mengandung lebih banyak zat pembentuk kristal - seperti kalsium, oksalat, dan asam urat - daripada yang dapat diencerkan oleh cairan dalam urin Anda.

Pada saat yang sama, urin Anda mungkin kekurangan zat yang mencegah kristal saling menempel, menciptakan lingkungan yang ideal untuk pembentukan batu ginjal.

Anda perlu mengetahui jenis-jenis batu ginjal sehingga bisa menentukan penyebabnya.

Dan ini bisa memberikan petunjuk tentang cara mengurangi risiko terkena batu ginjal.

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Batu Ginjal Bisa Sangat Menyakitkan, Kenali Gejala-gejalanya

Jenis-jenis Batu Ginjal

Jenis batu ginjal antara lain:

1. Batu kalsium

Kebanyakan batu ginjal adalah batu kalsium, biasanya berupa kalsium oksalat.

Oksalat adalah zat yang dibuat setiap hari oleh hati Anda atau diserap dari makanan Anda.

Buah-buahan dan sayuran tertentu, serta kacang-kacangan dan cokelat, memiliki kandungan oksalat yang tinggi.

Faktor makanan, vitamin D dosis tinggi, operasi bypass usus dan beberapa gangguan metabolisme dapat meningkatkan konsentrasi kalsium atau oksalat dalam urin.

Batu kalsium juga dapat terjadi dalam bentuk kalsium fosfat.

Jenis batu ini lebih sering terjadi pada kondisi metabolik, seperti asidosis tubulus ginjal.

Ini juga dapat dikaitkan dengan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati migrain atau kejang, seperti topiramate.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved