Yogyakarta

Menparekraf Kesulitan Pakai PeduliLindungi, Diskominfo DIY Tata Ulang Jaringan WiFi

Sandiaga Salahuddin Uno sempat mengeluhkan lambatnya koneksi internet di Hutan Pinus, Dlingo Bantul saat dia melakukan kunjungan kerja.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Yuwantoro Winduajie
Kepala Diskominfo DIY, Rony Primanto Hari 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY berupaya memperkuat jaringan internet di wilayah DI Yogyakarta.

Pasalnya, masih ada sebagian tempat wisata yang kesulitan menerapkan aplikasi PeduliLindungi lantaran berada di area blankspot.

Selain itu belum lama ini, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno juga sempat mengeluhkan lambatnya koneksi internet di Hutan Pinus, Dlingo Bantul saat dia melakukan kunjungan kerja.

Gawai miliknya menjadi panas karena bekerja keras mencari sinyal.

Baca juga: Dibanjiri Wisatawan, Pemkot Yogyakarta Upayakan Malioboro Segera Dapat QR Code PeduliLindungi

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itupun memerintahkan Pemerintah Daerah untuk menguatkan sinyal seluler di destinasi wisata.

Kepala Diskominfo DIY, Rony Primanto Hari menuturkan, sebetulnya seluruh wilayah di DIY telah terkaver jaringan internet.

Untuk tempat-tempat wisata juga telah terpasang jaringan WiFI.

Namun, terkadang koneksi internet tak sampai pada area pintu masuk wisatawan sehingga pengelola kesulitan menggunakan PeduliLindungi.

"Sebenarnya di beberapa objek wisata ada WiFi tapi karena destinasi wisata itu tempatnya luas sehingga belum semua terjangkau. WiFi awalnya di tempat yang dulu untuk selfie (spot wisata), sekarang WiFi untuk pintu masuk. Ini kami tata ulang penempatan WiFi," jelasnya ditemui di Kompleks Kepatihan, Senin (11/10/2021).

Lebih jauh, Roni juga berkomunikasi dengan perusahaan penyedia jasa maupun provider Internet.

Baca juga: 20 Obwis di Gunungkidul Telah Miliki QR Code PeduliLindungi, Verifikasi Lapangan Tengah Berjalan

Mereka diminta memperkuat jaringan internet terutama di tempat wisata yang masih memiliki blank spot.

Menurutnya, titik-titik blank spot mayoritas berada di destinasi wisata hutan dan pantai.

Terutama yang lokasinya jauh dari pemukiman dan jarang ada penduduk.

"Blank spot kerapnya di lokasi yang penduduknya jarang atau jauh dari pemukiman. Wilayah pantai sudah ada tapi fokusnya di pintu masuk yang banyak orang sehingga butuh peningkatan bandwidth untuk akses internet," bebernya.

Terkait program pengembangan jaringan internet di DIY, untuk tahun ini sama sekali belum ada pengerjaan.

Fokus tahun ini hanya pada pemeliharaan dan evaluasi jaringan yang terpasang pada 2020 lalu.

Di tahun tersebut, jawatannya telah memasang jaringan fiber optik sepanjang 450 kilometer yang menghubungkan SMA, SMK, dan intansi pemetintahan di lingkup Pemda DIY.

Pengembangan infrastruktur jaringan intetnet bakal dilanjutkan pada tahun 2022.

Baca juga: Sebanyak 13 OPD di Lingkup Pemda DIY Terapkan Aplikasi PeduliLindungi

Diskominfo berencana memperkuat jaringan internet di wilayah komersial.

Termasuk wilayah yang belum terjangkau jaringan internet.

"Untuk 2022 ditambah di wilayah yang membutuhkan jaringan internet. Biasanya di wilayah komersial atau wilayah tidak menguntungkan bagi penyedia jasa internet," ujarnya.

Pengerjaan juga masih menyasar sarana pendidikan.

Secara khusus untuk jenjang pendidikan tingkat SMA maupun SMK.

Pengerjaan sesuai APBD pada 2022.

"Total jaringan untuk tahun depan tinggal sisa dari 25 SMA maupun SMK. Semua akan koneksikan dengan jaringan fiber optik," katanya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved