Pemkot Yogyakarta Tegaskan Hampir Seluruh Penduduknya Tuntas Tervaksin Covid-19
Target penuntasan proses vaksinasi Covid-19 pada 7 Oktober 2021 berhasil terealisasi di Kota Yogyakarta. Sejauh ini, seluruh penduduk wajib
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Target penuntasan proses vaksinasi Covid-19 pada 7 Oktober 2021 berhasil terealisasi di Kota Yogyakarta.
Sejauh ini, seluruh penduduk wajib vaksin telah dinyatakan terinjeksi, sehingga hanya tersisa warga yang memang belum memenuhi syarat vaksinasi.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menandaskan, pihaknya sudah memvaksin sebanyak 589 ribu jiwa.
Baca juga: Sempat Anjlok, Harga Cabai di Sleman Kini Merangkak Naik
Akan tetapi, imbuhnya, penduduk Kota Yogyakarta yang wajib tervaksin hanyalah 348 ribu, dimana hampir seluruhnya tuntas terimunusasi.
"Alhamdulillah, hari ini sudah tuntas di 14 kemantren. Nanti malam akan dideklarasikan masing-masing kemantren. Ini menunjukkan kita sudah menyapu masyarakat secara keseluruhan," ungkapnya, Kamis (7/10/2021).
Walau begitu, Heroe mengakui, saat ini masih ada sebagian kecil penduduk yang belum tervaksin.
Tapi, mereka belum terimunisasi karena memiliki komorbid, penyintas yang sembuhnya belum tiga bulan, serta warga yang tidak berdomisili lagi di wilayah Kota Yogyakarta.
"Aturan Kemenkes itu kan penyintas paling tidak harus menunggu tiga bulan. Jadi, kita tungggu sampai dia sudah memungkinkan untuk divaksin. Begitu juga yang komorbid, karena mereka salah satu prioritas," katanya.
Baca juga: Pertama di Kota Yogyakarta, RS PKU Muhammadiyah Gunakan Parkir Tingkat Bertenaga Hidrolik
"Mereka yang punya komorbid itu sebenarnya sudah datang ke sentra-sentra vaksinasi. Tapi, saat dicek, kesehatannya ternyata tak memungkinkan," lanjut Heroe.
Wakil Wali Kota Yogyakarta itu menyampaikan, Pemkot Yogyakarta pun tak tinggal diam menyikapi adanya warga yang gagal tervaksin tersebut.
Menurutnya, mereka sudah difasilitasi obat-obatan melalui Puskemsas, dan kontrol berkala di dokter spesialis sesuai komorbid.
"Sehingga, mereka tetap kami prioritaskan. Jadi, kalau kondisi kesehatannya sudah memungkinkan, tentu akan langsung kita vaksin itu," pungkasnya. (aka)