Sebanyak 6 Destinasi Wisata di Gunungkidul Sudah Kantongi Sertifikat CHSE
Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul hingga kini masih mendampingi pelaku wisata agar bisa memenuhi persyaratan pembukaan Uji Coba Terbatas.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul hingga kini masih mendampingi pelaku wisata agar bisa memenuhi persyaratan pembukaan Uji Coba Terbatas.
Pendampingan pun sudah mulai membuahkan hasil.
Sekretaris Dispar Gunungkidul Harry Sukmono mengungkapkan sejumlah destinasi wisata sudah mendapatkan sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment).
Baca juga: UPDATE Kontrak Franck Kessie: Ketegasan Klub Vs Ketamakan Pemain
"Sejauh ini sudah ada 6 destinasi yang mengantongi sertifikat CHSE," kata Harry pada wartawan, Rabu (06/10/2021).
Ia menjelaskan 6 destinasi tersebut termasuk kawasan pantai, pegunungan, hingga gua. Antara lain Pantai Baron, Pantai Watulumbung, Gua Kalisuci, Gua Pindul, Gunung Ireng, dan Gunung Gentong.
Harry mengatakan sertifikat diperoleh setelah proses verifikasi dari tim auditor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Ia pun mengaku lega karena adanya sertifikat CHSE ini.
"Terutama mengingat CHSE jadi salah satu syarat Uji Coba Terbatas," ujarnya.
Hingga kini, Harry menyatakan wisata masih tetap ditutup dari kunjungan. Pun begitu, ia menyatakan adanya sertifikat CHSE membuat upaya pembukaan Uji Coba Terbatas wisata jadi lebih maju.
Ia pun optimistis jumlah destinasi wisata di Gunungkidul yang bisa mendapatkan sertifikat CHSE akan terus bertambah. Apalagi saat ini prosesnya masih terus berjalan, termasuk proses verifikasi tim auditor.
"Sudah banyak destinasi yang mengajukan (CHSE), jadi saya yakin ke depan akan bertambah," kata Harry.
Salah satu pengelola dari Cave Tubing Gua Kalisuci, Kirun juga membenarkan pihaknya sudah mendapatkan sertifikat CHSE. Proses verifikasinya sendiri sudah dilakukan pada Jumat (01/10/2021) lalu.
Menurutnya, saat verifikasi dilakukan tim auditor mengajukan sekitar 84 pertanyaan. Semuanya seputar penerapan protokol kesehatan di area destinasi.
Baca juga: Anggaran Kena Refocusing, Revitalisasi Rawa Jombor Klaten Berkurang Puluhan Miliar
"Menurut tim audit, jawaban dari semua 84 pertanyaan tersebut sudah memenuhi persyaratan," kata Kirun.
Meski sudah mendapat lampu hijau, pengelola Kalisuci masih menunggu terbitnya dokumen fisik sertifikat CHSE ini. Diperkirakan dokumen akan diberikan dalam waktu sekitar sebulan ke depan.
Kalisuci sebelumnya juga sudah mendapatkan QR Code PeduliLindungi. Kirun memastikan penggunaan aplikasi tersebut tidak akan mengalami kendala saat wisata kembali dibuka.
"Kami sudah menyediakan fasilitas WiFi yang bisa digunakan pengunjung," ujar Kirun. (alx)