Pemerintah Pusat Perpanjang Status PPKM Level 3, Pemkot Yogya : Itu Pesannya Kita Harus Hati-hati

Pemerintah Pusat Perpanjang Status PPKM Level 3, Pemkot Yogya : Itu Pesannya Kita Harus Hati-hati

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
Tribunjogja/Azka Ramadhan
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyambut baik perpanjangan PPKM Level 3 hingga 18 Oktober 2021 mendatang.

Pasalnya, hal tersebut membuat masyarakat tetap waspada, dan tidak begitu saja mengabaikan protokol kesehatan. 

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menandaskan, dengan status PPKM Level 3, tandanya masyarakat diminta tidak lepas kendali.

Praktis, ia menyebut, langkah pemerintah pusat yang tidak kunjung menurunkan level PPKM ini sudah sangat tepat. 

"Jadi, level 3 ini patut kita syukuri, karena berarti pesannya adalah kita harus hati-hati. Aktivitas dilonggarkan, ya, tetapi prokes harus tetap dijalankan. Jadi, dari sisi Satgas, kami senang-senang saja itu," terangnya, Selasa (5/10/2021). 

Walau begitu, Heroe meyakini, jika diukur dengan beberapa indikator, Kota Yogyakarta sebenarnya sudah layak turun ke level 2, atau bahkan level 1.

Sebab, saat ini, kasus harian, angka kematian, dan bed occupancy rate, terbilang sangat rendah, dan menurun drastis. 

"Sementara tingkat vaksinasi dan testing di Kota Yogya kini juga tinggi. Tapi, kita semua kan tidak tahu, karakter virus ini bagaimana. Apakah benar-benar sudah hilang, atau mereka baru menyusun kekuatan, dan bakal muncul lagi saat kita lengah. Ini yang harus diwaspadai," ucapnya. 

Baca juga: Klaten PPKM Level 2, Wisata Mulai Dibuka, Seni Pertunjukan dan Resepsi Pernikahan Dilonggarkan

Baca juga: Perpanjangan PPKM Level 3 di Kulon Progo, Gugus Tugas: Jangan Euforia

Namun, ia pun tak menampik, realita yang terjadi sekarang, BOR di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayah Kota Yogyakarta sudah teramat lengang.

Untuk ruang perawatan intensif, atau ICU, hanya terisi 18 persen. Kemudian, ruang isolasi lebih kosong, hanya terisi 13 persen. 

"Sudah ada beberapa rumah sakit yang mengalihkan ruang perawatan Covid-19 untuk pasien umum, karena lama tidak dipakai. Tetapi, ruangannya bisa langsung dialihkan untuk pasien Covid-19 seandainya dibutuhkan, ya, karena kan bedanya cuma di ventilator saja," jelasnya. 

Wakil Wali Kota Yogyakarta itu juga memaparkan, sejauh ini, 98,42 persen RT di wilayahnya berstatus zona hijau, dan sisanya zona kuning.

Sehingga, tidak ada lagi RT yang zona oranye, serta merah. Menurutnya, kondisi ini merupakan yang terbaik sejak bulan Agustus 2020 lalu. 

"Makanya, kita harus belajar dari pertumbuhan kasus yang melonjak di akhir tahun. Setelah Agustus landai, Oktober itu naik lagi kan kemarin. Jangan sampai, kita seperti keledai yang terjatuh di lubang yang sama," katanya. 

"Kesadaran dari semuanya, ya, itu yang harus ditekankan. Sebab, kalaupun indikator kita sudah layak di level 2, level 1, selama masyarakat belum punya kesadaran yang sama, itu saya rasa malah bahaya," lanjut Heroe. (Tribunjogja/Azka Ramadhan)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved