Bupati Sleman Siap Bantu Biaya Pengobatan Bayi Asal Cangkringan yang Alami Kelainan Jantung

Bupati Sleman Siap Bantu Biaya Pengobatan Bayi Asal Cangkringan yang Alami Kelainan Jantung

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA/ Ahmad Syarifudin
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo 

Sebab, dokter menyarankan agar tindakan kedua dan ketiga ini dibawa ke Rumah Sakit Harapan Kita di Jakarta.

Sriyanto tidak tahu tindakan kedua dan ketiga ini seperti apa. Namun, menurutnya ada masalah di organ Jantung anaknya.

Salah satu katup tidak berkembang normal sehingga mengharuskan dibuatkan cara untuk mengalihkan pembuluh darah supaya bisa mencuci darah.

Setelah itu, dilakukan tindakan ketiga berupa operasi di bagian jantung agar berfungsi normal kembali. 

"Operasi di jantung ini tindakan yang ketiga agar anak saya bisa hidup normal. Artinya tidak bergantung dengan obat-obatan," ujar dia. 

Saat ini Salma memang harus rutin mengonsumsi obat pengencer darah supaya tidak ada gumpalan.

Menurutnya, tindakan kedua dan ketiga ini, harus dilakukan sesegera mungkin. Sebab, semakin lama menunggu maka kondisinya semakin tidak baik. 

"Saran dokter, tindakan kalau bisa segera. Lebih cepat lebih baik," kata Sriyanto.

Namun pergi ke Jakarta mengantar anaknya berobat sesuatu yang berat di tengah situasi ekonomi yang serba sulit. 

Nyarmi Lestari berharap anaknya tetap sehat dan tumbuh normal seperti anak pada umumnya.

Sementara ini, ia mengaku belum bisa pergi ke Jakarta karena terkendala biaya.

Suaminya yang bekerja serabutan, tidak memiliki penghasilan tetap. Apalagi di tengah situasi pandemi.

Menurutnya, perkiraan dari dokter untuk melakukan tindakan operasi jantung bagi Salma setidaknya membutuhkan Rp 300 Juta.

Ia tidak memiliki uang sebanyak itu. Namun dirinya bersyukur sudah memiliki BPJS Kesehatan yang diharapkan bisa mengcover biaya.

Ia saat ini tengah memikirkan biaya untuk berangkat dan kebutuhan hidup sementara selama di Jakarta. 

"Penanganan adik Salma di rumah sakit lebih kurang 1.5 bulan. Selama itu, kami harus kos di Jakarta. Butuh biaya untuk ongkos dan menginap selama masa perawatan," ujar dia. (Tribunjogja/Ahmad Syarifudin)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved