Nasib Ratusan Peti Mati Kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta

turunnya angka kematian berimbas pada menumpuknya peti jenazah yang dimiliki BPBD DIY.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com | Ahmad Syarifudin
Peti Mati yang dibuat relawan untuk penanganan kasus covid-19 di Yogyakarta beberapa waktu lalu. 

Tribunjogja.com Yogyakarta -- Kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih ada namun berbeda jauh dengan beberapa bulan lalu.

Angka penularan dan kematian relatif menurun dibandingkan sebelum penerapan PPKM selama beberapa tahap sebulan lalu.

Capung Indrawan (kaos merah memegang gergaji listrik) bersama sejumlah relawan sedang memotong papan multiplek untuk dibuat menjadi peti jenazah di rumahnya, di Nogotirto, Gamping, Sleman.
Capung Indrawan (kaos merah memegang gergaji listrik) bersama sejumlah relawan sedang memotong papan multiplek untuk dibuat menjadi peti jenazah di rumahnya, di Nogotirto, Gamping, Sleman. (TRIBUNJOGJA/ Ahmad Syarifudin)

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana menjelaskan, turunnya angka kematian berimbas pada menumpuknya peti jenazah yang dimiliki BPBD DIY.

Hingga pertengahan bulan September tercatat ada sekitar 500 peti jenazah yang masih tersimpan.

Ratusan peti jenazah itu merupakan bantuan dari BNPB yang dikirimkan ketika DIY mengalami lonjakan kasus terkonfirmasi akibat merebaknya varian Delta di pertengahan tahun 2021.

"Bantuan pemakaman dari sisi peralatan dan peti kemarin itu dapat 500 peti itu masih ada, dari BNPB. Harapannya jangan sampai terpakai," paparnya.

Komandan TRC BPBD DI DIY sekaligus Komandan Posko Dukungan Operasi Gugus Tugas Covid-19 Pristiawan Buntoro menuturkan, sepanjang 1-29 September 2021 ini, jajarannya menangani pemulasaraan jenazah dengan protokol tetap (protap) Covid-19 sebanyak 169 kali.

"Rinciannya meninggal di faskes sebanyak 156 dan meninggal isoman ada 13," terangnya.

Jika dibandingkan pada Agustus 2021 lalu, jumlah pemakaman dengan protap Covid-19 telah jauh menurun.

Untuk sepanjang bulan Agustus sendiri dilaporkan ada 1.256 jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19.

Rinciannya, 178 jenazah dari tempat isolasi mandiri dan 1.078 jenazah di faskes.

Sedangkan puncak tingginya angka kematian terjadi pada rentan waktu antara pertengahan Juli hingga akhir bulan Agustus.

Kala itu jumlah pemakaman jenazah sempat menyentuh 2.500 kasus.

Apa Kata Sekda

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menilai indikator penanganan Covid-19 di DI Yogyakarta terus membaik di tengah penerapan PPKM Level 3.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved