Kisah Inspiratif
Kisah Sumarni, Tekuni Profesi Penjual Buku di Titik Nol Kilometer Yogyakarta Selama 30 Tahun
Sejak umur 18 tahun, Sumarni terpaksa mulai berjualan buku lantaran pendidikannya yang terhenti di tingkat Sekolah Dasar (SD).
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
"Ya bertahan disini, karena kalau pilih kerjaan lain harus mulai dari nol lagi. Laku atau enggak ya jalani saja," kata dia.
Marni mulai berjualan buku sejak ia berusia 18 tahun.
Baca juga: Viral di TikTok Kisah Inspiratif Dosen FEB UGM Tetap Mengajar Online Meski Pakai Selang Oksigen
Dia terpaksa berjualan sebab saat itu, Marni hanya mampu menempuh pendidikan di tingkat Sekolah Dasar (SD).
"Usia 18 tahun saya sudah jualan buku. Dulu ya awalnya saya suka koleksi benda-benda pos. Terus tak jual, dan sampai sekarang," ujarnya.
Dia mulai membuka lapaknya pada pukul 08.00 hingga pukul 22.00 atau tergantung sepi dan tidaknya kawasan titik nol itu.
Untuk tetap berjualan, Marni wajib setor iuran administrasi keperluan lapaknya sejumlah Rp1,5 juta per tahun.
"Kalau untuk penghasilannya pas pandemi ini ya paling Rp300 ribu sehari. Sejauh ini ya cukup untuk membiayai anak saya sekolah," jelasnya.
Kini ada 100 judul buku lebih yang dijual di lapak Sumarni. ( Tribunjogja.com )