Sering Dianggap Sama, Inilah Perbedaan GERD dan Penyakit Maag yang Harus Anda Pahami
GERD dan maag adalah penyakit yang beda. Secara definisi, sakit maag adalah luka yang terjadi pada lapisan lambung atau usus dua belas jari.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Rina Eviana
lihat foto
Tribunjogja.com - Mungkin Anda sering mendengar istilah gastroesophageal reflux disease (GERD). Ya penyakit ini banyak diderita masyarakat.
Sama-sama penyakit yang berhubungan dengan pencernaan, namun banyak yang menganggap GERD sama dengan penyakit maag.
Padahal dua penyakit ini beda. Secara definisi, sakit maag adalah luka yang terjadi pada lapisan lambung atau usus dua belas jari.
Gejala maag pada umumnya seperti kembung, mual, muntah-muntah, dan kurang nafsu makan.
Sementara GERD terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, menyebabkan rasa tidak nyaman.
Keduanya memang sama-sama merupakan gangguan pencernaan. Namun, apa perbedaannya?
Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroentero hepatologi, Dr dr Nella Suhuyanly SpPD-KGEH, menjelaskan, sakit maag dan GERD sebetulnya memiliki mekanisme patofisiologi yang lebih kurang sama.
Baca juga: Resep Zaidul Akbar, Minuman Herbal untuk Mengatasi Asam Lambung dan GERD
Namun, belakangan GERD dianggap berbeda karena ada beberapa pasien yang mengalami keluhan khas GERD, tetapi tanpa keluhan di ulu hati yang menjadi ciri khas sakit maag.
Salah satunya adalah heartburn.
Heartburn adalah gejala spesifik GERD yang membuat seseorang merasakan panas di dada atau terkadang juga merasakan asam di pangkal leher.
"Secara prinsip, sebenarnya pengobatannya lebih kurang sama," papar Nella dalam Instagram Live bersama Eka Hospital BSD, Selasa (2/3/2021).
Meski begitu, Nella menambahkan, pada GERD ada kelainan mekanik, di mana katup di perbatasan kerongkongan dan lambung lemah sehingga mudah terjadi refluks jika isi makanan di dalamnya berlebih.
Baca juga: 6 Makanan yang Baik Dikonsumsi dan Bisa Jadi Obat Herbal Ketika Asam Lambung Kambuh
Beberapa pasien bahkan kerap mengeluhkan rasa terbakar di tenggorokan, sensasi seperti dicekik, hingga kesulitan bernapas.
Banyak pasien GERD juga disertai kecemasan sehingga, begitu gejala muncul, sering kali penderitanya merasa kesulitan beraktivitas dan tubuhnya menjadi lemas.
"Stres sering kali menyebabkan asam lambung gampang sekali naik."
