Siapkan Sertifikat Vaksin Covid-19 Saat Masuk Malioboro, Wisatawan Wajib Akses Sowanjogja.id

Wisatawan yang ingin masuk ke kawasan Malioboro sebaiknya menyiapkan sertifikat vaksin baik berupa soft file maupun cetak.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Miftahul Huda
Seorang petugas UPT Kawasan Cagar Budaya Malioboro memandu wisatawan untuk akses scan barcode sowanjogja.id, Minggu (26/9/2021) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wisatawan yang ingin masuk ke kawasan Malioboro sebaiknya menyiapkan sertifikat vaksin baik berupa soft file maupun cetak.

Sertifikat vaksin menjadi 'tiket' masuk ke Malioboro setelah pihak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Malioboro meluncurkan sistem scan barcode sowanjogja.id.

Kepala UPT Kawasan Cagar Budaya Malioboro Ekwanto, mengatakan sejak Jumat (24/9/2021) lalu pihaknya sudah melakukan simulasi terkait cara masuk terkini para pengunjung kawasan Malioboro.

Baca juga: Tujuh Objek Wisata di DI Yogyakarta Berlakukan Skema Ganjil Genap

Sampai hari ini, dirinya terus memantau simulasi scan barcode bagi pengunjung di kawasan Malioboro.

"Sowanjogja.id ini masih simulasi sejak Jumat sampai dengan hari ini," katanya, saat ditemui di Malioboro, Minggu (26/9/2021).

Cara mengakses sowanjogja.id dijelaskan Ekwanto pertama pengunjung hanya perlu memindai scan barcode yang ditempel di tiap-tiap pintu masuk kawasan Malioboro via Google lens.

Selanjutnya pengunjung akan masuk ke halaman website sowanjogja.id untuk mengisi nomor whatsapp, dan mengunggah sertifikat vaksin.

"Di situs itu pengunjung tinggal memasukan nomor WA sama mengupload sertifikat vaksin," jelasnya.

Setelah semua dokumen yang diminta sudah diisi maka pengunjung dapat diperbolehkan masuk ke Malioboro.

Dia menjelaskan, sowanjogja.id tidak memakai aplikasi sehingga pengunjung tidak perlu mendownload aplikasi pendukung.

"Jadi ini berbeda dengan visit jogja atau PeduliLlindungi. Ini langsung scan isi data saja. Tidak perlu aplikasi," jelas Ekwanto.

Alasan pihak UPT memakai Sowanjogja.id itu dikarenakan untuk menghindari penumpukan wisatawan di depan pintu masuk.

Baca juga: PAD Kota Yogyakarta Jauh dari Target, Mayoritas Sumbangsih dari Pajak Bumi dan Bangunan

"Ini supaya sistem yang digunakan selama ini tidak lemot saja, biar tidak terjadi penumpukan di pintu masuk," ujar Ekwanto.

Masih kata Ekwanto, nomor whatsapp pengunjung diminta supaya pihak UPT dapat memonitor wisatawan yang berada di area Jalan Malioboro.

"Sebab apabila pengunjung sudah berada di Malioboro selama dua jam akan kami beritahu via whatsapp bahwa waktu berkunjung habis dan diharuskan keluar. Nanti dia harus scan lagi untuk bisa keluar,"

Selama dua hari uji coba aplikasi itu, menurut Ekwanto pengunjung di Malioboro per harinya sejak Jumat lalu mencapai 700 lebih.

"Uji coba sejak Jumat kemarin, ya per harinya bisa 700 lebih yang masuk. Dan untuk yang belum divaksin ya tetap sesuai ketentuan," terang dia.

Ekwanto menekankan supaya pengunjung di kawasan Malioboro tetap mematuhi protokol kesehatan, mengenakan masker dan rajin mencuci tangan.

"Dari itu semua yang paling penting saya minta wisatawan tetap mengenakan masker dan mencuci tangan," tegasnya.

Salah satu pengunjung Malioboro, Vivin turut mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh pihak UPT.

"Bagus sih, lebih terkontrol ya. Saya juga gak kesulitan akses tadi," pungkasnya. (hda)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved