Tips Aman Pembelajaran Tatap Muka Selama Pandemi Covid Menurut Para Ahli Kesehatan

Para ahli kesehatan memberikan sejumlah tips dan panduan yang bisa dilakukan oleh para orangtua dalam rangka mempersiapkan anaknya belajar di sekolah

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Tribunjogja/Nanda Sagita Ginting
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Sejumlah daerah sudah memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Ini dilakukan seiring melandainya kasus covid-19 selama beberapa waktu terakhir. Meski demikian, PTM yang dijalankan masih terbatas pada penjadwalan dan pembatasan jam belajar. Sementara di daerah lainnya masih ada belum memberlakukan pembelajaran secara luring ini.

Nah apa saja yang harus dipersiapkan jika anak Anda mendapatkan giliran untuk pembelajaran tatap muka di sekolah? Apakah hal ini aman dilakukan atau tidak?

Para ahli kesehatan memberikan sejumlah tips dan panduan yang bisa dilakukan oleh para orangtua dalam rangka mempersiapkan anak-anaknya belajar di sekolah.

1. Vaksinasi

Ini adalah hal yang paling utama. Anda maupun anak Anda akan lebih terlindungi jika sudah melaksanakan vaksin secara penuh, yakni vaksin tahap satu dan tahap dua.

Sampaikan kepada pihak sekolah tentang kondisi anak Anda, termasuk memberitahukan sudah divaksin atau belum.

Jika belum, maka sebaiknya urungkan terlebih dahulu untuk belajar secara luring. Bersamaan dengan itu, Anda harus segera mencarikan lokasi vaksinasi yang kini sudah banyak tersedia di berbagai tempat.

Sehingga dengan demikian, anak Anda tidak perlu menunggu terlalu lama untuk kembali bersekolah.

2. Terapkan jarak aman

Menjaga jarak adalah praktik memberikan ruang yang cukup antara individu untuk mengurangi penyebaran penyakit.

Selama pandemi COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk menjaga jarak setidaknya 6 kaki (2 meter) antara Anda dan orang-orang di luar rumah Anda untuk memenuhi tujuan ini.

Tapi itu mungkin akan sulit dilakukan di beberapa sekolah dengan murid anak-anak yang lebih kecil.

American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan mengikuti jarak fisik yang ketat dapat bertentangan dengan standar pembelajaran akademik, sosial, dan emosional yang ideal.

Juga tidak jelas seberapa mudah COVID-19 menyebar di antara anak-anak.

Langkah-langkah untuk mendorong jarak sosial selama sekolah tatap muka dapat mencakup:

  • Menghilangkan loker atau mengelompokkannya berdasarkan kelompok siswa, atau kelompok
  • Menciptakan lalu lintas satu arah di lorong sekolah
  • Menggunakan ruang luar jika memungkinkan untuk instruksi, makan, dan istirahat
  • Mengurangi jumlah anak di bus sekolah
  • Mengatur jarak meja dan membuat mereka semua menghadap ke arah yang sama
  • Menggunakan penghalang fisik, seperti pelindung dan partisi kaca plexiglass, untuk memisahkan pendidik dan siswa
  • Membagi siswa menjadi kelompok atau kelompok berbeda yang tetap bersama selama hari sekolah dan mengurangi interaksi antara kelompok yang berbeda
  • Mempertimbangkan risiko dan manfaat dari sekolah tatap muka untuk anak-anak dapat berarti tingkat jarak sosial yang berbeda berdasarkan usia dan tahap perkembangan anak. Misalnya, AAP merekomendasikan untuk mengizinkan permainan interaktif untuk anak-anak prasekolah sambil mendorong kohorting siswa dan penutup wajah untuk anak-anak yang lebih besar.
Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved