Terkait Adanya Potensi Tsunami Selatan Jawa, Bupati Gunungkidul: Kami Sudah Siap
Informasi mengenai tsunami yang berpotensi menerjang kawasan selatan Jawa tengah menjadi pembahasan akhir-akhir ini.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Informasi mengenai tsunami yang berpotensi menerjang kawasan selatan Jawa tengah menjadi pembahasan akhir-akhir ini.
Pemerintah daerah setempat pun diimbau melakukan upaya mitigasi untuk meminimalisir dampak kerusakan.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengklaim wilayahnya siap dalam hal mitigasi tsunami. Hal itu ia sampaikan saat kunjungan ke Pelabuhan Sadeng, Girisubo, Gunungkidul pada Selasa (21/09/2021) lalu.
"Sejak awal kami sudah siap, dengan mitigasi dan sebagainya," katanya.
Baca juga: Buka Hingga Larut Malam, 3 Angkringan di Jalan Yogyakarta-Solo Klaten Dapat Teguran dari Satpol PP
Berkaitan dengan tsunami, Sunaryanta menilai wilayah Gunungkidul jelas berpotensi terdampak.
Hanya saja sulit diprediksi kapan hingga di mana titik lokasi terdampak secara spesifik, mengingat kemunculannya juga bergantung pada aktivitas gempa.
Meski demikian, ia tetap mengimbau warganya untuk tetap waspada.
Salah satunya dengan rutin mengakses informasi resmi terkait potensi hingga peringatan dini tsunami dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika)
"Tentu yang lebih mengetahui dari BMKG terkait potensi yang ada, jadi perlu mengakses informasinya secara rutin," jelas Sunaryanta.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya sudah melakukan kajian terkait potensi tsunami di selatan Pulau Jawa. Proses kajian melibatkan para pakar yang memahami fenomena tsunami.
Ia mengatakan hasil kajian tersebut akan dimanfaatkan untuk bahan mitigasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Saat ini dalam proses finalisasi, terkait perkiraan berapa menit datangnya tsunami pasca gempa hingga ketinggiannya," jelas Dwikorita.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melandai, Bed Occupancy Rate (BOR) di Sleman Turun Hingga 21,57 Persen
Menurutnya, di selatan Jawa terdapat patahan lempeng tektonik yang bisa memicu gempa megathrust. Adapun jaraknya sekitar 200 meter lepas pantai selatan Jawa.
Dwikorita mengatakan, secara teori gempa megathrust sewaktu-waktu bisa memicu munculnya tsunami. Itu sebabnya ia mengimbau pemerintah daerah bersiap-siap dengan mitigasi yang matang.
"Perlu disiapkan jalur evakuasi dengan tanda yang rambu yang jelas," ujarnya.
Tak hanya itu, Dwikorita mengimbau pemerintah daerah menyiapkan tempat evakuasi yang aman dari tsunami. Termasuk mempertimbangkan jaraknya dari permukiman penduduk agar mudah dicapai. (alx)