Berita Kesehatan
Kapan Pasien Gagal Ginjal Bisa Berhenti Cuci Darah? Ini Penjelasan Lengkapnya
Untuk pasien dengan gagal ginjal, dialisis ginjal alias cuci darah mungkin merupakan satu-satunya pengobatan yang membuat mereka tetap hidup.
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Penderita penyakit ginjal kronis biasanya harus berakhir dengan perawatan berupa cuci darah.
Hal ini dilakukan lantaran ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya untuk menyaring racun tubuh. Sehingga diperlukan bantuan alat untuk menetralisir racun di tubuh.
Pertanyaannya, apakah cuci darah bersifat permanen? Alias harus terus dilakukan seumur hidup? Atau adakah waktunya di mana pasien bisa menghentikan prosedur cuci darah?
Dikutip dari Very Well Health, untuk pasien dengan gagal ginjal, dialisis ginjal alias cuci darah mungkin merupakan satu-satunya pengobatan yang membuat mereka tetap hidup.
Sehingga keputusan untuk menghentikan dialisis seringkali menjadi keputusan yang sulit.
Ketika menghentikan prosedur cuci darah bahkan menjadi pilihan, pasien sering kali sangat sakit dan memiliki kualitas hidup yang buruk sehingga keputusan untuk melanjutkan atau tidak, mungkin cukup mudah untuk dibuat oleh beberapa orang.
Baca juga: Ini Daftar Gejala Penyakit Ginjal Kronis, Satu Tahap Menuju Stadium Akhir
Jika Anda adalah pasien dialisis yang mendekati stadium akhir atau pembuat keputusan untuknya, bagaimana Anda bisa yakin bahwa Anda membuat keputusan yang tepat untuk menghentikan atau melanjutkan dialisis?
Gagal ginjal
Gagal ginjal bisa akut (mendadak) atau kronis (berlangsung lama).
Gagal ginjal akut adalah hilangnya kemampuan ginjal secara tiba-tiba untuk membuang limbah.
Hal ini dapat disebabkan oleh penyakit tertentu, tekanan darah yang sangat rendah sebagai akibat dari penyakit, cedera, pembedahan, atau infeksi tertentu.
Gagal ginjal kronis adalah hilangnya fungsi ginjal secara perlahan dari waktu ke waktu.
Penyakit ginjal kronis biasanya disebabkan oleh diabetes atau tekanan darah tinggi tetapi dapat juga disebabkan oleh banyak penyakit lainnya.
Tahap akhir penyakit ginjal kronis disebut penyakit ginjal stadium akhir (ESRD).
Pasien yang mendapati diri mereka dihadapkan pada pilihan untuk melanjutkan atau menghentikan dialisis hampir selalu memiliki ESRD