Kecuali di Zona Merah, Sleman Bakal Gelar Sekolah Tatap Muka Serentak Pada Oktober 2021
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman berencana membuka pembelajaran tatap muka (PTM) pada bulan Oktober mendatang. Rencana ini menyusul
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman berencana membuka pembelajaran tatap muka (PTM) pada bulan Oktober mendatang.
Rencana ini menyusul kasus Covid-19 di Bumi Sembada yang sudah melandai dan turun ke level 3. Semua sekolah rencananya akan dibuka secara serentak, kecuali di sekolah yang berada di wilayah zona merah.
"Rencana PTM bulan depan mau dibuka serentak semua. Kecuali kalau ada kalurahan yang ada sekolahannya zona merah," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Senin (20/9/2021).
Baca juga: Sebanyak 85-90 Persen SD-SMP di Gunungkidul Sudah Laksanakan PTM Terbatas
Jika melihat aturan dalam instruksi Bupati Sleman (Inbup) terbaru, nomor 28 tahun 2021, pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan boleh dilaksanakan melalui pembelajaran tatap muka terbatas dan/atau pembelajaran jarak jauh.
Hal tersebut didasari pada keputusan bersama empat Menteri. Yaitu Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Pembelajaran tatap muka terbatas, boleh dilaksanakan dengan kapasitas maksimal 50 persen. Kecuali untuk SDLB, MILB, SMPLB, dan MALB maksimal 62 persen sampai dengan 100 persen, dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 5 peserta didik per kelas.
Adapun untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), belajar tatap muka terbatas maksimal 33 persen dan mengedepankan prokes ketat. Jaga jarak 1,5 meter dan maksimal 5 siswa per kelas.
Kustini mengatakan, semua sekolah di Kabupaten Sleman sebenarnya saat ini sudah siap untuk membuka pembelajaran tatap muka. Kini tinggal kordinasi saja sembari menunggu cakupan vaksinasi bagi pelajar mencapai 100 persen.
"Vaksinasi anak (SMP) sekarang sudah 90 persen. (Pertimbangan buka sekolah Oktober) di antaranya kami menunggu sampai 100 persen," tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana mengatakan, soal pembelajaran tatap muka, pada prinsipnya semua sekolah di Sleman sudah siap.
Pihaknya juga sudah memberikan laporan nota dinas mengenai kesiapan sekolah tatap muka ke Bupati Sleman. Namun belum diketahui kepastian waktunya.
Saat ini, selain menunggu adanya kebijakan dari Bupati Sleman, pihaknya masih merampungkan vaksinasi. Terlebih, sekolah juga saat ini masih merampungkan penilaian tengah semester.
"Kami akan matur lagi kepada ibu Bupati sekaligus laporan perkembangan vaksinasi," katanya.
Baca juga: Sebanyak 3 Rumah Rusak Diterjang Angin Kencang di Kabupaten Magelang
Vaksinasi pelajar SMP, kata Ery, saat ini sudah mencapai 90 persen dari total sasaran 40.133 siswa. Kini, program vaksin bagi siswa masih terus berjalan.
Sasarannya adalah sejumlah siswa yang belum divaksin, dan juga memaksimalkan untuk dosis keduanya. Sebelum belajar tatap muka, Ery mengatakan, pada Minggu ini pihaknya juga bakal melakukan rapat koordinasi terlebih dahulu bersama tim gugus tugas Covid-19 beserta organisasi perangkat daerah terkait.
"(Harapannya) agar ketika PTMT (pembelajaran tatap muka terbatas) dimulai, semua memberikan dukungan dan mengkoordinasikan di wilayah masing-masing," kata Ery. (rif)