Pemkab Bantul Akan Pasang Penguat Sinyal Internet di Destinasi Wisata Pinus Sari Mangunan

Wakil Bupati Bantul mengatakan kendala saat uji coba pembukaan destinasi wisata di Pinus Sari yakni keterbatasan sinyal internet.

Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
Uji coba pembukaan destinasi wisata Pinus Sari, Bantul, pada Senin (13/9/2021) kemarin 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul telah memantau uji coba dibukanya lokasi wisata Pinus Sari Mangunan pada Kamis (16/9/2021) kemarin.

Dari kegiatan tersebut diketahui bahwa ada permasalahan sinyal lemah yang bisa menyebabkan wisatawan gagal melakukan scan QR Code aplikasi PeduliLindungi.

Wakil Bupati Bantul, Joko B Purnomo, menyatakan persiapan yang dilakukan oleh pihak pengelola sudah sangat baik.

Ia menilai bahwa pengelola sudah menyiapkan standar protokol kesehatan sesuai dengan instruksi pemerintah, baik sesuai Instruksi Mendagri, Instruksi Gubernur maupun Instruksi Bupati.

Baca juga: Berlaku Aturan Ganjil Genap bagi Masyarakat yang Akan Berkunjung ke Destinasi Wisata di Bantul

Baca juga: Kalurahan Sumbermulyo Jadi yang Pertama Tercipta Herd Immunity di Bantul

Wakil Bupati Bantul mengatakan kendala saat uji coba pembukaan destinasi wisata di Pinus Sari yakni keterbatasan sinyal internet.

Padahal akses internet sangat penting digunakan untuk mengakses aplikasi PeduliLindungi yang menjadi salah satu syarat wisatawan memasuki lokasi wisata. ⁣

"Berkaitan dengan hal itu saya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata DIY, Diskominfo Bantul agar kesulitan tersebut dapat diatasi, namun demikian Kabupaten Bantul dan pengelola siap atas keputusan pemerintah menjadikan Pinus Sari sebagai lokasi uji coba," ujar Joko. ⁣

Upaya yang akan dilakukan dengan dinas terkait tersebut salah satu pilihannya adalah dengan memasang penguat sinyal internet.

Dengan begitu maka dapat menimalisir kekecewaan pengunjung yang tidak bisa masuk karena tidak adanya sinyal internet untuk akses ke aplikasi Pedulilindungi. ⁣

"Kan kasihan sudah jauh-jauh datang kesini namun tidak bisa masuk cuma karena tidak ada sinyal internet untuk akses aplikasi PeduliLindungi," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Koperasi Notowono sebagai pengelola Pinus Sari, Purwo Harsono, juga mengakui bahwa permasalahan sinyal yang lemah membuat wisatawan gagal untuk scan QRcode PeduliLindungi.

"Ya memang di sini  susah sinyal internet, itu jadi kendala kita dan juga wisatawan tentunya. Akhirnya tidak bisa masuk objek wisata," katanya.

Baca juga: Jumlah Kasus Covid-19 Menurun, RSLKC Bambanglipuro Bantul Kini Merawat Pasien Tanpa Gejala

Baca juga: Uji Coba Wisata di Pinus Sari Bantul Terkendala Akses Sinyal untuk Proses Scan QR Code

Dari pantauannya, sejak dilakukan uji coba pembukaan, jumlah wisatawan yang datang masih terbilang sepi. Dari kapasitas sekitar 2 ribu wisatawan, yang datang berkunjung hanya sekitar 100 orang.  

Ia pun juga berharap anak di bawah usia 12 tahun tetap diperbolehkan masuk bersama orangtuanya ke hutan pinus.

"Yang datang kadang nggak bisa masuk karena mereka membawa anak usia di bawah 12 tahun, akhirnya memutuskan pulang karena anaknya tidak bisa masuk objek wisata," ungkapnya

Terkait hal tersebut, informasi dari Humas Pemkab Bantul di akun Instagram @pemkabbantul, menuliskan bahwa anak-anak berusia di bawah 12 tahun tetap dapat berwisata, dengan syarat keluarga telah divaksinasi dan tempat wisata yang dikunjungi telah menerapkan prokes CHSE. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved