Data Cakupan Vaksinasi Covid-19 di Wilayah DI Yogyakarta, Antusiasme Masyarakat Capai 98 Persen
Dengan capaian vaksinasi tersebut, diharapkan cakupan vaksinasi di DIY dapat menyentuh angka 80 persen di bulan Oktober 2021.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Muhammad Fatoni
Selain meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di sejumlah titik di DIY, Presiden Jokowi juga menyempatkan datang ke Kompleks Kepatihan DIY untuk memberikan arahan langsung kepada Gubernur maupun Bupati/Walikota se-DI Yogyakarta.
Rombongan kendaraan Presiden Jokowi tiba di Kepatihan sekira pukul 09.30 WIB.
Tampak mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam, Presiden Jokowi langsung disambut oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X dan sejumlah pejabat di lingkup Pemda DIY.
Pertemuan itu berlangsung sekitar 45 menit.
Baca juga: Tekan Penularan Covid-19, Pemkot Yogyakarta Perketat Pengawasan di Tingkat RT
Baca juga: Di Hadapan Presiden Jokowi, Siswa SLB N 1 Yogya Ungkapkan Rasa Bangganya Telah Divaksin
Setelah beranjak dari gedung pertemuan, Presiden Jokowi langsung melanjutkan agenda kepresidenan yakni melaksanakan Salat Jumat di Gedung Agung dan mengunjungi Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Ditemui seusai kegiatan, Sri Sultan HB X mengungkapkan Presiden Jokowi menginstuksikan agar Pemda DIY dapat konsisten untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di daerah.
"Mempercepat vaksinasi sama hati-hati untuk membuka secara bertahap. Jangan terus dibuka terus (kasus) naik lagi," ungkap Sri Sultan HB X
Raja Keraton Yogyakarta ini menargetkan untuk menyuntikkan 20 ribu dosis vaksin tiap harinya.
Sehingga cakupan vaksinasi dosis pertama di wilayah ini dapat menyentuh 80 persen di bulan Oktober 2021.
Adapun cakupan vaksinasi dosis pertama di DIY saat ini telah menyentuh sekitar 66 persen.
"Vaksin harus dipercepat biarpun baru dosis pertama. Saya kira nggak bisa kalau tidak 20 ribu per hari," jelasnya.

Sri Sultan HB X menjelaskan, Pemda DIY tak menemui kendala berarti dalam pelaksanaan vaksinasi di daerah yang dia pimpin.
Pasokan vaksin dari pusat pun terbilang lancar.
Seluruhnya bergantung dari kecepatan pemerintah kabupaten kota untuk menggelar vaksinasi.
"Vaksinnya ada di kabupaten kota. Kalau provinsi hanya stok saja karena yang melakukan (vaksinasi) kabupaten kota. Yang penting kabupaten kota sregep (rajin) saja untuk vaksin," bebernya.