Tahanan Milisi Palestina Kabur, Militer Israel Tangkapi Keluarganya Hingga Akhirnya Dikecam
Tahanan Milisi Palestina Kabur, Militer Israel Tangkapi Keluarganya Hingga Akhirnya Dikecam
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, RAMALLAH - Militer Israel menangkapi keluarga enam milisi Palestina yang sebelumnya kabur dari penjara Gilboa.
Penjara Gilboa merupakan salah satu penjara dengan sistem keamanan tinggi yang ada di Israel.
Enam milisi tersebut berhasil kabur dari penjara setelah menggali terowongan di toilet sel mereka.
Mereka kabur pada Senin (6/9/2021) lalu dan hingga saat ini belum ditemukan kembali.
Dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com, berdasarkan laporan Jerusalem Post dikutip ABC News, para narapidana membuka jalan menggunakan sendok yang berkarat.
Israel mengerahkan drone, meningkatkan pemeriksaan perbatasan, dan mengirim pasukan ke kota Tepi Barat bernama Jenin.
Dilansir AFP Rabu (8/9/2021), Jenin merupakan kampung halaman bagi sebagian besar milisi Palestina yang melarikan diri.
Klub The Palestinian Prisoners' Club menyatakan, dua saudara dari terduga dalang pelarian, Mahmud Ardah, ditangkap.
Baca juga: Sistem Pertahanan Udara Suriah Rontokan Rudal-rudal Israel
Militer dilaporkan juga menangkap keluarga Dr Nidal Ardah, maupun ayah dari Munadel Infeiat.
Ketiga tahanan itu adalah anggota Jihad Islam.
Juru bicara organisasi Amani Sarahneh mengatakan, kemungkinan ada anggota keluarga narapidana pelarian lain yang tertangkap.
Pasukan Israel juga menyatakan mereka membuat penangkapan lain semalaman, tanpa bersedia menjelaskannya lebih rinci.
Tel Aviv juga menerbitkan larangan untuk memublikasikan detil investigasi, dengan dugaan mereka malu atas insiden pelarian tersebut.
Penangkapan itu mendapatkan kecaman dari Direktur Human Rights Watch untuk Israel dan Palestina, Omar Shakir.
"Menahan kerabat untuk memaksa targetnya menyerahkan diri merupakan taktik gaya mafia," kecam Shakir di Twitter.
Banyak warga baik di Jenin maupun Jalur Gaza dilaporkan turun ke jalan dan merayakan kaburnya enam orang itu.(*)