Plengkung Pitu, Saluran Air Peninggalan Belanda yang Dikembangkan Jadi Objek Wisata di Tulung Klaten

Temuan saluran air peninggalan zaman Belanda itu berada di Desa Sudimoro, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Almurfi Syofyan
Sejumlah pengunjung saat melihat secara dekat plengkung pitu yang berada di objek wisata Kalimosodo, Desa Sudimoro, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (6/9/2021). 

Setelah menemukan saluran air kuno, pihaknya langsung menginstruksikan untuk menjaga saluran tersebut dan dijadikan ikon objek wisata Kalimosodo.

Masih menurut Agus Erwanto, saluran air peninggalan Belanda itu berdasarkan cerita dari orang tua di desa itu dulunya digunakan untuk mengairi persawahan dan perkebunan Belanda hingga ke Majegan, Tulung sejauh 4 kilometer.

Seorang warga berfoto di gapura kedatangan objek wisata Kalimosodo, Desa Sudimoro, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (6/9/2021).
Seorang warga berfoto di gapura kedatangan objek wisata Kalimosodo, Desa Sudimoro, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (6/9/2021). (Tribun Jogja/ Almurfi Syofyan)

Pantauan Tribun Jogja, struktur bangunan dari plengkung pitu memiliki tinggi sekitar 4 meter dengan panjang sekitar 30 meter.

Di sekitar Plengkung Pitu, juga terdapat sumber mata air yang dulunya dialirkan oleh saluran air peninggalan zaman Belanda itu.

Sementara itu, salah seorang warga sekitar, Suparno (40), menyebut saluran air atau Plengkung Pitu tersebut struktur bangunannya cukup kokoh.

"Saya lihat batu batanya ukurannya besar dan masih terpasang rapi dan kokoh. Untuk berfoto posisinya sangat bagus. Mudah-mudahan objek wisata ini cepat dibuka dan beroperasi," imbuhnya.

(*/ tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved