Dishub Sebut Ada Puluhan Bus Pariwisata Diputar Balik Saat Memasuki Kota Yogyakarta Minggu Lalu
Puluhan bus pariwisata sejak Sabtu (4/9/2021) hingga kemarin diminta untuk kembali ke daerah asal, saat hendak memasuki Kota Yogyakarta.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Puluhan bus pariwisata sejak Sabtu (4/9/2021) hingga kemarin diminta untuk kembali ke daerah asal, saat hendak memasuki Kota Yogyakarta.
Bus pariwsata itu membawa puluhan penumpang yang berencana mengunjungi kawasan Malioboro untuk berwisata.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho mengatakan, alasan dirinya meminta para supir bus pariwisata membawa kembali penumpang ke kota asalnya lantaran kegiatan wisata di Kota Yogyakarta belum dibuka.
"Ya intinya memang kegiatan wisata belum dibolehkan. Bahaas kami memberikan informasi untuk tidak berwisata dulu, sehingga mereka kami minta kembali ke daerah asal," katanya, saat dihubungi Tribun Jogja, Senin (6/9/2021).
Baca juga: Pengunjung Malioboro Diminta Bergantian dengan Wisatawan Lain
Dia mengatakan pihaknya bersama TNI, dan Polri sudah melakukan patroli serta melakukan penjagaan dititik masuk Kota Yogyakarta sejak Sabtu kemarin.
Hasilnya sebanyak 23 bus pariwisata pada hari Sabtu kemarin diminta kembali ke daerah asal saat mencoba masuk ke Kota Pelajar tersebut.
"Hari Sabtu itu ada sekitar 23 bus. Kalau yang hari Minggu kemarin masih kami update lagi. Yang lolos parkir di Jalan Bhayangkara juga kami minta meninggalkan Yogya," jelasnya.
Sebetulnya Pemkot Yogyakarta sudah merencanakan program one gate system atau sistem satu pintu bagi rombongan wisatawan luar daerah.
Namun program tersebut belum bisa dijalankan lantaran status PPKM di Kota Yogyakarta masih dilevel 4.
"Kan masih PPKM level 4, jadi belum dijalankan. Makanya tempat parkir pun juga tidak dibuka kan," ungkapnya.
Dari pantauan yang dilakukan oleh petugas Dishub Kota Yogyakarta beserta jajaran aparat lainnya, bus-bus pariwisata itu masuk melalui koridor timur tepantnya dari Jalan Kusumanegara, Muja-muju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
"Masuknya kemarin kebanyakan dari koridor timur (SGM). Saya gak bilang dari kota mana, yang jelas masih di Pulau Jawa," ujarnya.
Agus mengimbau agar masyarakat tidak melakukan kegiatan wisata sementara waktu sembari menunggu kebijakan selanjutnya dari pemerintah.
"Karena ini kan ikhtiar kita bersama ya. Supaya minimal bisa kembali new normal lagi, maka kami minta untuk sama-sama memahami situasi sekarang ini," terang dia.
Baca juga: TKP Sekitar Malioboro Masih Tutup, Deretan Bus Luar Daerah Nekat Parkir di Jalan Bhayangkara
Sementara Ketua DPD Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (Asita) DIY Hery Setyawan menegaskan, Asita DIY tidak terlibat dalam kedatangan rombongan wisatawan dari luar kota sejak Sabtu hingga Minggu kemarin.
Pihaknya sejalan dengan pemerintah yakni berupaya melakukan recovery dengan tidak menerima pelayanan pariwisata sementara waktu.
"Ketidaksamaan level PPKM menjadi penyebab wisatawan itu datang ke Jogja. Mereka menganggap daerah asal sudah turun lalu pergi, dia pikir di Jogja sama. Saya sendiri ada ratusan permintaan ini, tapi aturan itu harua dijalankan," katanya.
Menurutnya pemerintah dengan pengusaha industri pariwisata harus terpadu ketika membuat kebijakan.
"Diajak betul sama-sama mengawasi," terang dia.
Pihaknya turut prihatin lantaran banyak bus pariwsata yang membawa penumpang itu diminta kembali ke daerah asal.
"Kasihan juga sudah jauh-jauh ternyata diminta kembali, nah ini harusnya ada koordinasi karena tidak semua masyarakat membaca detail berita sekarang ini," tandasnya. (hda)