Sumber Mata Air di Klaten Menghilang, Ini Kesaksian Warga di Lereng Gunung Merapi

Sumber mata air yang berada desa-desa lereng Gunung Merapi Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dilaporkan menghilang atau mati

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Almurfi Syofyan
Penampakan Gunung Merapi saat dilihat dari Kali Woro, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Sumber mata air yang berada desa-desa lereng Gunung Merapi Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dilaporkan menghilang atau mati dalam beberapa tahun terakhir.

Hilangnya sumber mata air tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor mulai dari perubahan iklim hingga eksplorasi pertambangan di wilayah hulu.

Tokoh masyarakat Desa Sidorejo, Sukiman menyebut di desa yang berada di lereng Gunung Merapi itu setidaknya ada empat mata air yang menghilang.

Baca juga: Warga Klaten Digegerkan Temuan Terowongan di Tengah Kampung, Diduga Peninggalan Belanda

"Kalau yang menghilang ada 4 mata air, kali deles, kali konang, kali munu dan kali miren," ujarnya pada Tribun Jogja, Rabu (1/9/2021).

Meski demikian, Sukiman mengatakan empat sumber mata air yang hilang itu bukanlah sumber mata air yang besar, namun masih tergolong mata air kecil.

Disinggung terkait pengaruh hilangnya empat mata air itu, kata dia tidak terlalu signifikan.

Sementara itu, relawan Desa Tegalmulyo, Purnama mengatakan jika debit sejumlah sumber mata air yang ada di desanya mulai mengecil.

Hal itu, kata dia diduga dipengaruhi oleh musim kemarau yang cukup panjang.

"Kalau hilang setahu saya belum ada, tapi untuk debit air mengecil karena musim kemarau ada," jelasnya.

Disamping itu, kata dia, sumber mata air kali krasak yang ada di desa itu baru-baru ini dilaporkan tertimbun material longsor.

Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 1 September 2021: Tambah 470 Kasus Baru, 26 Pasien Meninggal

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Klaten Harjaka mengatakan sumber mata air yang ada di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mulai berkurang dari tahun ke tahun.

"Memang ada penurunan jumlah mata air, yang dulu sekitar tahun 1990-an dengan yang sekarang itu berbeda. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seperti eksplorasi di daerah hulu," ujarnya.

Menurutnya, dari 171 sumber mata air yang terdata oleh Pihak DPUPR Klaten, sebanyak 31 diantaranya sudah menghilang atau tidak mengeluarkan air lagi pada tahun 2021 ini.

Beberapa sumber mata air yang mengering dan kemudian menghilang itu yakni, sumber mata air Karanggeneng dan sumber mata air Candirejo di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen.

Kemudian juga ada sumber mata air Wiyu di Desa Nglinggi Kecamatan Kebonarum dan mata air Padangan di Desa Kajoran Kecamatan Klaten Selatan.

Baca juga: KONI DIY Resmi Luncurkan Seragam Kontingen Untuk PON XX Papua

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved