Pendidikan

Harga Cabai Anjlok, Ahli Pertanian UGM Sarankan Adanya Pendampingan Intensif untuk Petani

Harapannya pemerintah mau melakukan pengawasan dan pendampingan lebih intensif untuk petani.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Bali
Ilustrasi Cabai Rawit 

Meski mengalami harga yang tidak ideal, Taryono sebenarnya berharap para petani tidak perlu reaktif dan atraktif menyikapi situasi pasar.

Menurutnya, tetap ada solusi untuk mengatasi harga cabai yang anjlok cukup tajam saat ini.

Berbeda dengan tomat, para petani sebenarnya bisa melakukan pengeringan cabai.

Sehingga, cabai rawit, cabai keriting bisa dikeringkan dan dijual karena kebutuhan cabai kering oleh industri sangat tinggi bahkan sempat impor.

Sayangnya, para petani terlanjur terbiasa menjual produk segar.

Dengan begitu, untuk cabai kering ini kadang kurang memenuhi standar nasional indonesia (SNI).

“Jadi, seperti kakao, berapapun persen kandungan air yang ada tetap diterima oleh pengepul nanti langsung dikeringkan, kemudian diproses lalu bisa disimpan. Bahkan, ini pun bisa untuk ekspor juga," paparnya.

Baca juga: Harga Cabai Mulai Merangkak Naik, Pedagang Pasar Beringharjo Belum Berani Terima Stok Tambahan

Selain itu, katanya, perlu memfungsikan secara optimal lembaga-lembaga penyangga yang bisa membantu petani pasca panen.

Seperti yang dilakukan Direktorat Jenderal Hortikultura dengan bertindak sebagai lembaga penyangga yang kemudian menjual produk cabe ke lain daerah yang membutuhkan.

Sayangnya, petani lagi-lagi tidak memiliki informasi soal ini, daerah-daerah mana yang memerlukan dan daerah-daerah mana yang memproduksi.

“Mestinya mereka juga tidak usah terlalu reaktif. Meski kecewa dan menilai pemerintah tidak  bisa menjaga, padahal kan kalau pas harga lagi baik mereka sebenarnya diam-diam saja," terangnya.

Taryono berharap pemerintah mau melakukan pengawasan dan pendampingan lebih intensif untuk petani.

Hal ini karena penjadwalan waktu tanam dan sebagainya saat ini dinilai pengawasan dari pemerintah kalah dengan para penjual benih.

Baca juga: Harga Cabai Anjlok, Petani di Sleman Pilih Bagikan Hasil Panen Secara Gratis

Para pemasok benih dinilai lebih intensif melakukan pendampingan sehingga kemudian tidak ada pengaturan.

Menurutnya, petani memang harus didampingi, baik dalam teknologi budidaya, pascapanen hingga pemasaran.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved