Dinas Pariwisata Bantul Turunkan Target PAD karena Obyek Wisata Tutup Selama PPKM Level 4
Penutupan akses kunjungan wisata selama PPKM level 4 membuat Dinas Pariwisata Bantul menurunkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi Rp 16
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Penutupan akses kunjungan wisata selama PPKM level 4 membuat Dinas Pariwisata Bantul menurunkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi Rp 16 miliar di tahun 2021.
Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, penutupan obyek wisata selama PPKM level 4 menyebabkan turunnya pendapatan di sektor pariwisata yang cukup signifikan. Karena kondisi ini, pihaknya pun menurunkan target PAD tahun ini.
Sebelum adanya penutupan obyek wisata, pendapatan dari sektor pariwisata bisa mencapai Rp 2 miliar per bulan, dan untuk saat ini hanya di angka Rp 1,3 miliar.
Baca juga: Pengda Percasi DIY Gelar Kejurnas Catur Sebagai Upaya Try In Untuk Atlet PON dan Peparnas DIY
Maka dari itu, target PAD yang sebelumnya Rp 24 miliar, diturunkan menjadi Rp 16 miliar.
"Desember-Januari kan sempat tidak boleh buka. Dan selama 5,5 bulan kemarin hanya mendapat Rp 8 miliar. Nah, rata-rata saat pandemi ini Rp 1,3 Miliar sampai Rp 1,4 miliar per bulan," jelasnya, Senin (30/8/2021).
Pun demikian, apabila sektor pariwisata sudah mulai dibuka, pihaknya pun tidak terlalu berharap adanya penambahan PAD yang signifikan.
Menurutnya jika bulan depan pariwisata sudah beroperasi lagi pihaknya hanya menargetkan penambahan Rp 4 miliar hingga Rp 6 miliar.
"Jika ada peluang buka 4 bulan lagi, jadi bisa tambah Rp 4 sampai Rp 6 miliar. Jadi target tahun ini di angka Rp 12 miliar atau Rp 14 miliar. Itu dengan pertimbangan bulan depan pariwisata bisa beroperasional lagi," ujarnya.
Baca juga: Manna Kampus Salurkan Bantuan dari Pelanggan Setianya Kepada Berbagai Pihak
Dalam kesempatan itu ia berharap bahwa sektor pariwisata dapat kembali dibuka. Selain untuk menambah PAD, hal itu yang diharapkan oleh pelaku wisata di wilayah Bantul.
Adapun Gubernur DIY mengambil kebijakan bahwa kunjungan wisata bisa dibuka jika 80 persen warga DIY sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Saat ini pemerintah pun terus menggencarkan program vaksinasi tersebut.
Terkhusus untuk pelaku wisata, Kwintarto menyatakan bahwa sebagian besar telah mendapat vaksinasi COVID-19.
Ia mencatat bahwa di Bantul terdapat 6.340 pelaku wisata dan 60 persen diantaranya sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. (nto)