Ini Strategi Andalan Sri Sultan HB X untuk Turunkan Level PPKM di Wilayah DIY
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, menuturkan pihaknya menjadikan program vaksinasi Covid-19 sebagai strategi andalan.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini masih memberlakukan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
Meski sejumlah daerah di Pulau Jawa telah turun level ke PPKM level 3, namun hal itu belum terjadi di wilayah DIY.
Angka kasus harian Covid-19 yang masih fluktuatif serta angka kematian yang terbilang masih cukup tinggi, disebut menjadi faktor DIY tetap berada di level 4 PPKM.
Pemerintah DIY pun telah memiliki strategi andalan untuk menekan angka penularan Covid-19 agar level PPKM di DIY bisa turun.
Baca juga: Data Sebaran Kasus Baru Covid-19 di Indonesia dalam 24 Jam Terakhir, Berikut Rincian di 34 Provinsi
Baca juga: Update Covid-19 di DI Yogyakarta 26 Agustus 2021, Bertambah 795 Kasus, Pasien Meninggal Tambah 15
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, menuturkan pihaknya menjadikan program vaksinasi Covid-19 sebagai strategi andalan.
"Sekarang kalau saya cenderung vaksinasi jadi program utama," terang Sri Sultan HB X, Kamis (26/8/2021).
Menurut Raja Keraton Yogyakarta ini, penambahan kasus terkonfirmasi di DIY masih fluktuatif meski terdapat tren penurunan.
Dengan percepatan vaksinasi, Sri Sultan HB X berharap agar tren penambahan kasus dapat mengalami penurunan secara konsisten.
Dengan demikian virus Corona benar-benar akan hilang dari wilayah yang dipimpinnya.
"Dengan begitu harapan saya kalau memang turun yang suspek ini tidak fluktuatif, tidak naik turun terus. Ini kan menyangkut penularan," tandas Sri Sultan HB X.

"Jadi grafiknya turun drastis, sehingga (PPKM turun ke) level 3 itu ya sulit jika fluktuatif seperti itu," sambungnya.
Sri Sultan HB X pun tak mempermasalahkan jika cakupan vaksin dosis pertama bakal terpaut jauh dari cakupan dosis kedua.
Sebab, imun tubuh terhadap virus korona dikatakannya telah sedikit terbentuk meski masyarakat baru menjalani vaksinasi dosis pertama.
"Lebih cepat vaksinasi biarpun baru sekali harapan ini saya awal september kalau (stok) sudah habis (cakupanny) bisa 80 persen. Biarpun masih vaksin (dosis) satu. Toh biarpun vaksin pertama sudah tumbuh imunitas," jelasnya.
Baca juga: Jubir Satgas Covid-19 DIY Tegas Tolak Pejabat yang Ingin Vaksin Booster
Baca juga: Epidemiolog UGM Tegaskan Vaksin Booster Belum Terlalu Penting untuk Saat Ini
Belum Ada Pelonggaran
Lebih jauh, Sri Sultan HB X mengaku belum akan memberlakukan pelonggaran jika mayoritas penduduknya belum tervaksin.
Pelonggaran yang dimaksud adalah terkait pembukaan aktivitas wisata serta pembelajaran tatap muka bagi pelajar di DI Yogyakarta.
"Tempat wisata iya (belum dilonggarkan), pelajar juga begitu. Pelajarnya belum divaskin saya nggak berani, resiko terlalu besar. Kalau (kasus) naik lagi nanti akan sulit. Jangan sampai terjadi seperti di (negara) luar. Begitu diberi kebebasan sedikit tapi akhirnya lockdown," tutur Sri Sultan HB X.

Sri Sultan HB X pun meminta masyarakat bersabar untuk menghadapi situasi ini.
Karena jika pelonggaran diberlakukan, Sri Sultan HB X khawatir ledakan kasus Covid-19 bakal terulang kembali sehingga opsi karantina wilayah secara total terpaksa diberlakukan.
"Ini (lockdown) kalau bisa kita hindari. Lebih baik kita, sabar tidak tergesa-gesa tapi implikasinya masyarakat punya keterbatasan tapi prihatin sebentar tapi kalau lockdown totaly lost. Lebih baik sekarang kita sabar saja," tuturnya.
( tribunjogja.com )