Sri Sultan Hamengku Buwono X Andalkan Vaksinasi Covid-19 Agar PPKM DI Yogyakarta Turun Level
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengandalkan program vaksinasi Covid-19 untuk mengatasi pandemi di wilayahnya.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengandalkan program vaksinasi Covid-19 untuk mengatasi pandemi di wilayahnya.
Hal itu diungkapkan Sri Sultan di Kompleks Kepatihan, DI Yogyakarta saat dimintai tanggapan terkait strategi Pemda DIY agar kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah ini mengalami penurunan level.
"Sekarang kalau saya cenderung vaksinasi jadi program utama," terang Sri Sultan, Selasa (26/8/2021).
Menurut Raja Keraton Yogyakarta ini, penambahan kasus terkonfirmasi di DIY masih fluktuatif meski terdapat tren penurunan.
Baca juga: PSIM Legend Luncurkan Jersey Nuansa Tahun 1992, Dukung PSIM Yogyakarta di Kompetisi
Dengan percepatan vaksinasi, Sultan berharap agar tren penambahan kasus dapat mengalami penurunan secara konsisten.
Dengan demikian virus Corona benar-benar akan hilang dari wilayah yang dipimpinnya.
"Dengan begitu harapan saya kalau memang turun yang suspek ini tidak fluktuatif, tidak naik turun terus. Ini kan menyangkut penularan," tandas Sri Sultan.
"Jadi grafiknya turun drastis, sehingga (PPKM turun ke) level 3 itu ya sulit jika fluktuatif seperti itu," sambungnya.
Sri Sultan pun tak mempermasalahkan jika cakupan vaksin dosis pertama bakal terpaut jauh dari cakupan dosis kedua.
Sebab, imun tubuh terhadap virus korona dikatakannya telah sedikit terbentuk meski masyarakat baru menjalani vaksinasi dosis pertama.
"Lebih cepat vaksinasi biarpun baru sekali harapan ini saya awal september kalau (stok) sudah habis (cakupanny) bisa 80 persen. Biarpun masih vaksin (dosis) satu. Toh biarpun vaksin pertama sudah tumbuh imunitas," jelasnya.
Lebih jauh, Sri Sultan mengaku belum akan memberlakukan pelonggaran jika mayoritas penduduknya belum tervaksin.
Pelonggaran yang dimaksud adalah terkait pembukaan aktivitas wisata serta pembelajaran tatap muka bagi pelajar di DI Yogyakarta.
Baca juga: Cari Beasiswa? Kampus Swasta di Jogja Ini Mungkin Cocok Buat Kamu
"Tempat wisata iya (belum dilonggarkan), pelajar juga begitu. Pelajarnya belum divaskin saya nggak berani, resiko terlalu besar. Kalau (kasus) naik lagi nanti akan sulit. Jangan sampai terjadi seperti di (negara) luar. Begitu diberi kebebasan sedikit tapi akhirnya lockdown," tutur Sri Sultan.
Sri Sultan pun meminta masyarakat bersabar untuk menghadapi situasi ini.