Wujud Kontribusi UMY Terhadap Peningkatan Inovasi dan Kapasitas Masyarakat di Masa Pandemi

Bahwa upaya penanggulangan pandemi Covid-19 perlu dilakukan dengan melandaikan kurva serta memutus rantai penularan

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
Ist
Webinar Abdimas 4: Wujud Kontribusi UMY Terhadap Peningkatan Inovasi dan Kapasitas Masyarakat pada Masa Pandemi Covid-19 

TRIBUNJOGJA.COM - Upaya penanganan Covid-19 di tengah lonjakan kasus menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan, khususnya dalam penanggulangan kesehatan sampai peningkatan kapasitas masyarakat terdampak.

Dalam hal ini, perguruan tinggi menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Karenanya, kontribusi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) diwujudkan melalui kegiatan Webinar Abdimas 4 2021, yang dilaksanakan pada Kamis (19/8/2021).

Kegiatan bertema “Inovasi Tepat Guna dan Model Peningkatan Kapasitas Masyarakat Era Pandemi Covid-19” itu sebagai bentuk kontribusi perguruan tinggi dalam memberi nilai guna dan inovasi bagi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kartini Rustandi, menyampaikan bahwa upaya penanggulangan pandemi Covid-19 perlu dilakukan dengan melandaikan kurva serta memutus rantai penularan.

“Kita tahu bahwa upaya memutus rantai penularan menjadi penting karena saat ini kesehatan bukan segalanya. Kesehatan sangat berpengaruh terhadap aspek kehidupan, baik ekonomi, budaya, maupun pendidikan,” terangnya.

Ia menyebut, ada tiga upaya yang bisa kita lakukan. Pertama adalah 5M atau penerapan protokol kesehatan. Ada pula 3T, yakni tracing,testing, dan treatment atau pelacakan, pengetesan, serta isolasi dan vaksinasi.

Kartini menyampaikan, terdapat strategi penanganan yang diupayakan oleh pemerintah. Dan, kunci keberhasilan supaya masyarakat aman dari Covid-19 adalah berperan dalam perubahan perilaku.

”Strategi penanganan pandemi Covid-19 melalui deteksi, yakni meningkatkan tes hingga 400 ribu per hari. Kemudian ada terapi, peningkatan pemantauan isolasi mandiri, telemedicine, serta  vaksinasi,” urainya.

Untuk vaksinasi, alokasi vaksin 50 persen untuk daerah dengan kasus dan mobilitas tinggi, sentra vaksinasi di bandara dan syarat kartu vaksin bagi pelaku perjalanan, serta  sistem kesehatan melalui penguatan implementasi protokol kesehatan, penguatan sistem data, dan informasi kesehatan nasional.

Rektor UMY, Gunawan Budiyanto, menjelaskan, tidak hanya  pemerintah dan masyarakat yang menjadi kunci keberhasilan upaya penanggulangan Covid-19. Ia menegaskan, peran perguruan tinggi juga menjadi penting.

“Dunia kampus harus tampil di tengah pandemi Covid-19 dengan inovasi tepat guna yang memang dinantikan oleh masyarakat. Perguruan tinggi, khususnya UMY,  dapat meningkatkan frekuensi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat secara terkontrol, terukur, dan termonitor,” tuturnya.

Gunawan melanjutkan, peran akademisi di tengah pandemi Covid-19 tak kalah penting, yakni dengan mengkaji dari sudut pandang kepakaran hingga mengatasi krisis yang terjadi.

“Peran akademisi melalui upaya inovasi teknologi menjadi satu benang merah dengan peningkatan kapasitas masyarakat. Semoga perguruan tinggi mampu memberikan solusi, bukan pihak yang justru lari terbirit-birit meninggalkan masalah,” tandasnya. (rls/adv/sofia)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved