ADVERTORIAL

Pemkab Gunungkidul Dorong IKM Lokal Inovatif Agar Bertahan di Masa Pandemi

Pemkab Gunungkidul terus mendorong program pemberdayaan pada usaha-usaha milik masyarakat untuk lebih dimaksimalkan.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto (kemeja batik) saat meninjau usaha Tempe Kang Bonny di Pedukuhan Mbalong, Kalurahan Hargomulyo, Gedangsari, Jumat (20/08/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto meninjau sejumlah Industri Kecil Menengah (IKM) pada Jumat (20/08/2021).

Satu di antara yang dikunjungi adalah Tempe Kang Bonny, di Pedukuhan Mbalong, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Gedangsari.

Heri pun sempat melihat langsung proses pembuatan tempe warga setempat.

Termasuk berbincang dengan pemiliknya, Agung Kristianto serta para ibu yang tengah membuat tempe tersebut.

Ia pun mengapresiasi IKM Tempe Kang Bonny tersebut.

Baca juga: Makin Banyak yang Ingin Berwisata, Dispar Gunungkidul Minta Pengunjung Bersabar

Pasalnya, meski situasi ekonomi tengah lesu, mereka tetap mampu bertahan.

"IKM seperti ini perlu didorong agar tetap bertahan dan terus berkembang," kata Heri.

Menurutnya, IKM juga bagian dari program skala prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul saat ini, yaitu ekonomi kerakyatan.

Berbagai upaya pun dilakukan agar pelaku usaha kecil menengah di Bumi Handayani semakin berkembang.

Heri mengatakan, IKM yang ada di Gunungkidul tak terlepas dari hasil pertanian.

Ia menilai, potensi pangan yang ada terbilang sangat besar, namun belum digarap secara optimal.

"Bisa dilihat dari lahan pertanian Gunungkidul yang terbilang sangat luas, ini yang perlu dioptimalkan ke depan, termasuk IKM-IKM," jelasnya.

Potensi besar terlihat dari ekspor hasil olahan dari berbagai sektor di Gunungkidul.

Baca juga: Toko Digital Gerbang Pak Probo Gunungkidul Mampu Menarik Minat Warganet

Heri mengatakan di tahun lalu nilai ekspornya mencapai lebih dari Rp 400 triliun.

Bahkan di semester pertama tahun ini, nilai ekspornya sudah mencapai Rp 227,53 triliun.

Itu sebabnya, Pemkab Gunungkidul terus mendorong program pemberdayaan pada usaha-usaha milik masyarakat untuk lebih dimaksimalkan.

"Kami yakin ke depan IKM di Gunungkidul bisa berkembang dan berjalan sesuai harapan," kata Heri.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul Johan Eko Sudarto mengatakan IKM saat ini harus mengedepankan 3 prinsip.

Antara lain adaptif, kreatif, dan inovatif.

Pasalnya, tantangan ke depan bagi dunia usaha kecil menengah saat ini tak hanya situasi pandemi.

Namun juga dunia teknologi komunikasi yang terus berkembang.

Baca juga: HUT ke-76 RI di Masa Pandemi, Komunitas di Gunungkidul Lakukan Gerakan Berbagi

"Promosi harus ditingkatkan agar lebih banyak dikenal masyarakat luas, tanpa mengecilkan kualitas produk," jelas Johan.

Agung mengatakan usaha tempenya tersebut berdiri sejak 2017 lalu.

Namun kini ia sudah memiliki relasi skala besar, mulai dari restoran hingga hotel yang membutuhkan tempe hasil produksinya.

Menurutnya, Pemkab Gunungkidul melalui Disperindag sangat aktif membantu promosi hasil usahanya tersebut.

Termasuk dukungan di masa pandemi seperti ini.

"Berbagai dorongan terus diberikan, termasuk pendampingan terkait promosi produk," kata pria yang disapa Bonny ini.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved