UMY dan SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta Gagas Akademi Sepak Bola Hizbul Wathan

Sepak bola di DI Yogyakarta semakin menggeliat dengan hadirnya beberapa akdemi sepak bola baru di tengah pandemi Covid-19.

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Achmad Nurmandi bersama skuat PS HW sebelum pandemi Covid-19. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sepak bola di DI Yogyakarta semakin menggeliat dengan hadirnya beberapa akdemi sepak bola baru di tengah pandemi Covid-19.

Fenomena itu menunjukan jika pembinaan pemain usia muda di DIY cukup ideal untuk melahirkan calon pemain potensial di masa depan. Apalagi didukung dengan infrastruktur yang memadai.

Kali ini Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggandeng SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta menggagas Akademi Sepak Bola Hizbul Wathan (ASHW) sebagai wujud kontribusi dalam membangun pembinaan sepak bola yang berjenjang dan profesional.

Baca juga: Perluas Sasaran, Dapur Umum PDIP Kota Yogyakarta Bagi Bantuan Paket Medis untuk Anak 

Hal itu diungkapkan langsung oleh pengelola PS HW UMY, Achmad Nurmandi pada saat sesi diskusi peluncuran ASHW secara virtual, Selasa (17/8/2021).

"Visi kami jauh ke depan, yang pasti karena akdemi ini tujuannya pembibitan. Di sini kita ada dua jalur pendidikan non formal dalam bentuk SSB yang berjejang dari umur 12-17 tahun, yang formal itu ada kelas khusus olahraga (KKO) dibawah SMA Muh 7, dari sana kita akan konsolidasikan menjadi satu bendera, mulai dari kurikulum, pola pengembangan pemain, statistik pemain sampai database pemain menjadi satu, begitu pula bagi pemain yang potensial kita salurkan ke klub Liga 2 dan Liga 3 jaringan HW," kata Achmad Nurmandi yang juga Wakil Rektor UMY.

Ia melanjutkan, bahwa jika para pemain yang memiliki potensi dan berkembang pesat bukan tidak mungkin segera promosi ke jenjang selanjutnya, seperti masuk ke tim Soeratin, kemudian PS HW yang berlaga di Liga 3, sampai ke HW FC yang berlaga di Liga 2.

Bahkan dalam jangka menengah, akademi yang menjadi bagian dari PS HW UMY ini bertekad untuk dapat mengalih kelola klub Liga 2 atau Liga 1. Upaya itu dikatakan Nurmandi sebagai wadah bagi para pemain ASHW untuk melanjutkan jejang karir profesionalnya.

"Di Liga 2 itu ada beberapa klub yang dapat dialih kelola, saat ini kami sudah mencari dan akan mencoba untuk alih kelola dibawah ASHW. Nah kita ingin menjaga potensi pemain tersebut kemudian disalurkan ke sana, sehingga kita punya banyak muara dari pembinaan di ASHW, karena namanya pemain baik pasti juga dipakai di mana-mana," jelas ia.

Baca juga: DI Yogyakarta Kembali Terapkan PPKM Level 4, Sekda DIY: Masih Seperti Kemarin

Untuk mendukung keseriusan dalam membina pemain muda, ASHW Yogyakarta sudah mengadakan beberapa fasilitas penunjang seperti lapangan, gym, laboratorium, dan delapan pelatih yang memiliki lisesnsi.

Selain itu ASHW juga tak melupakan komponen penting lainnya untuk membangun sepak bola modern dengan statistik pemain. Dalam hal tersebut mereka akan bekerja sama dengan Bawah Skor dan Gantigol untuk membuat platform statistik pemain yang dapat diketahui secara daring oleh pemain dan orang tuanya.

"Kita juga akan mengelola ASHW di sisi football sciencenya, ada juga nanti para pemain kita akan bekali skill di luar sepak bola tapi masih berkesnambungan dengan sepak bola seperti matematika statistik, public speaking, jurnalistik, fotografi dan medis pertolongan pertama. Karena secara fasilitas di UMY ini semua sudah ada," ujar tim media ASHW, Fajar Junaedi. (tsf)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved