DI Yogyakarta Kembali Terapkan PPKM Level 4, Sekda DIY: Masih Seperti Kemarin
Seluruh kabupaten/kota di Provinsi DI Yogyakarta masih menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Seluruh kabupaten/kota di Provinsi DI Yogyakarta masih menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Upaya pembatasan aktivtias dan mobilitas masyarakat pun kembali dilanjtukan.
Mulai dari penyekatan ruas-ruas jalan hingga penutupan mall dan destinasi wisata.
"Kita masih level 4 ya. Masih seperti kemarin kita," terang Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji di Kompleks Kepatihan, Selasa (17/8/2021).
Baca juga: PSIM Yogyakarta Meriahkan HUT ke-76 RI dengan Lomba Futsal Dasteran
Kendati demikian, Aji membeberkan bahwa ada sedikit perubahan aturan dalam PPKM kali ini.
Misalnya, kapasitas maksimal restoran ditambah dari 25 persen menjadi 50 persen. Kemudian waktu makan pengunjung ditambah dari 20 menit menjadi 30 menit.
Terkait penyekatan jalan, nantinya akan dilakukan secara berpindah-pindah. Sehingga penyekatan tak berfokus pada beberapa titik saja.
Langkah ini, lanjut Aji, merupakan instruksi langsung dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan harapan dapat memberi ruang masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi.
"Jadi (penyekatan) jangan di tempat yang sama. Kita pikirkan ekonomi masyarakat, karena kalau ditutup rapat sama sekali orang tidak bisa berusaha di situ," terangnya.
Lebih jauh, Aji mengklaim bahwa penerapan PPKM Level 4 di DI Yogyakarta efektif untuk menekan laju penularan kasus terkonfirmasi.
Hal ini dilihat dari angka penambahan kasus yang terus menurun serta angka kesembuhan yang tergolong tinggi.
Imbasnya, tingkat keterisian tempat tidur di RS rujukan Covid-19 pun terus mengalami penurunan. Aji menyebut bahwa tingkat keterisian saat ini berada di angka 50 persen.
Baca juga: Sebanyak 2.912 Tenaga Kesehatan di DI Yogyakarta Terpapar Covid-19, Pemberian Vitamin Minim
"Konfirmasi positif ada penurunan banyak. Kalau dulu puncaknya sempat 3.500 kasus lebih sekarang rata-rata 1.000 kasus," jelasnya.
Kendati telah melandai, pihaknya tetap mempersiapkan keberadaan selter isolasi dan bed tambahan di RS rujukan untuk merawat pasien terkonfirmasi.
"Artinya sudah banyak yang kosong, tapi kita tidak boleh kemudian melepaskan, biar saja ada ketersediaan itu karena kita masih ada isoman yang cukup banyak. Penambahan isoter tetap kita siapkan kalau sewaktu waktu dibutuhkan kita siap," bebernya. (tro)