Sebanyak 2.912 Tenaga Kesehatan di DI Yogyakarta Terpapar Covid-19, Pemberian Vitamin Minim

Kematian akibat Covid-19 memang bukan sekadar angka. Namun, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DIY mencatat, setidaknya ada 25 tenaga kesehatan

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
iphoba
Ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kematian akibat Covid-19 memang bukan sekadar angka.

Namun, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DIY mencatat, setidaknya ada 25 tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal sejak awal pandemi menghantam Indonesia.

Setidaknya, 2.912 nakes telah terpapar virus Sars-CoV-2 dengan rincian 2.005 orang sembuh, 24 orang dirawat dan 860 orang masih melakukan isolasi mandiri.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Naik Turun, Sleman Masih PPKM Level 4 

“Kehilangan nakes ini akan memberikan dampak signifikan terhadap pelayanan pada masyarakat, terutama dalam penanganan pandemi,” ungkap Koordinator Organisasi Profesi Nakes DIY, Joko Murdiyanto dalam konferensi pers secara daring, Senin (16/8/2021) malam.

Joko merinci, nakes yang terpapar tidak hanya dokter, tapi juga perawat, bidan, penata anestesi, tenaga laboratorium medis, ahli gizi, perekam medik, radiografer, apoteker dan terapis okupasi.

Berdasarkan hasil mitigasi risiko IDI DIY, ada beberapa hal yang menyebabkan nakes di DIY bisa terpapar Covid-19.

Salah satunya adalah konsumsi makanan tambahan.

“Hanya 44,4 persen tenaga kesehatan yang mengkonsumsi makanan tambahan dan 25 persen unit kerja, seperti ruang periksa dan ruang tindakan tidak dapat memenuhi tata udara aman sesuai standar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI),” bebernya.

Pemberian vitamin kepada nakes juga dianggap masih minim. Di sisi lain, 88,2 persen nakes juga tidak didampingi tenaga pengawasan saat menggunakan dan melepas alat pelindung diri.

Kondisi itu berpotensi menempelnya virus pada bagian tubuh yang tak terlindung.

Dari sejumlah hal tersebut, Joko menyebut, rasio nakes dan pasien tidak seimbang sehingga nakes sering mengalami kelelahan fisik dan psikis.

Kelelahan itu menyebabkan imunitas tubuh turun dan memungkinkan nakes terinfeksi maupun mengalami reinfeksi Covid-19.

”Kami, Organisasi Profesi Nakes DIY, menyatakan keprihatinan yang mendalam terhadap tingginya kasus tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 dan mengakibatkan beban fasilitas pelayanan kesehatan menjadi berat,” papar Joko yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DIY.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura Beserta Keutamaan Menjalankannya

Dia menilai, apabila hal ini tidak segera diintervensi, maka pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien ada di ujung tanduk.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved