Sri Sultan HB X Tegaskan Rencana Pemanfaatan eks Hotel Mutiara untuk Lokasi Isoter Tetap Berlanjut

Menurut Sri Sultan HB X, penurunan kasus positif Covid-19 bukan berarti virus tersebut benar-benar menghilang.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/ Yuwantoro Winduajie
Kondisi Hotel Mutiara di Jalan Malioboro yang bakal dijadikan isoter pasien Covid-19 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Meski angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai menurun, namun pemanfaatan eks hotel Mutiara untuk tempat isolasi terpusat (isoter) tetap berjalan sesuai rencana.

Hal itu disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X seusai menghadiri rapat paripurna di gedung DPRD DIY, Senin (16/8/2021).

Menurut Sri Sultan HB X, penurunan kasus positif Covid-19 bukan berarti virus tersebut benar-benar menghilang.

Meski kini kondisi Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 juga menurun, namun Sri Sultan HB X tidak ingin mengambil risiko dengan menurunkan kewaspadaan dalam penanganan Covid-19.

"Masih lanjut. Kami kan nggak bisa prediksi kapan selesai. Turun itu belum tentu tidak akan naik lagi, kami harus jaga-jaga," katanya, di gedung DPRD DIY.

Sri Sultan HB X juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan di tengah pandemi Covid-19.

"Jangan merasa turun terus bebas gitu loh," tegas Sri Sultan.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, menambahkan secara kondisi instalasi ruangan eks hotel Mutiara dikatakan sudah siap pakai.

Hanya saja khusus untuk pelayanan isolasi Covid-19 pemerintah DIY tidak menggunakan Air Conditioner (Ac).

"Sudah siap pakai. Penggunaanya nanti nunggu yang lain kalau sudah penuh. Kami masih punya cadangan di BBWSO, UGM, UNY, dan shelter lain juga belum penuh," terang dia.

Pemerintah DIY sebelumnya sudah menyiapkan 203 ranjang untuk pasien positif Covid-19 yang menjalani isoter.

"Ranjang sudah siap. Kalau jumlahnya lupa ya," tegas Aji.

Ia menambahkan trend pasien Covid-19 yang menjalani isoman di DIY menurutnya sudah mengalami penurunan.

"Trend pasien isoman dari 34 ribu turun lagi menjadi 24 ribu. Kami menghitung pasien gak bisa pas kan," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved