FILOSOFI Lomba 17 Agustus dari Balap Karung Hingga Makan Kerupuk, Mana yang Jadi Andalanmu?

Memasuki bulan Agustus, biasanya orang-orang bersukacita merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Iwan Al Khasni
bogor.tribunnews.com
FILOSOFI Lomba 17 Agustus dari Balap Karung Hingga Makan Kerupuk, Mana yang Jadi Andalanmu? 

Kala itu masyarakat Indoensia hanya menggunakan nasi dan kerupuk untuk menjadi makanan sehari-hari.

Konon katanya, kerupuk ini juga menjadi makanan favorit para pejuang kemerdekaan lho.

2. Lomba panjat pinang

Filosofi panjat pinang ini mengingatkan masyarakat Indonesia pada zaman penjajahan belanda.

Sebab, panjat pinang sudah ada sejak masa kolonial Belanda. Perlombaan ini dulunya disebut sebagai de Klimmast yang berarti memanjat pinang.

Dulu masyarakat Belanda sering mengadakan lomba ini saat mereka memiliki acara seperti ulang tahun, pernihakan dan lain-lain.

Zaman dulu, masayarakat Belanda selalu mengadakan lomba panjat pinang ketika merayakan ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina setiap tanggal 31 Agustus.

Nah, orang-orang Belanda ini akan meletakkan berbagai hadiah menarik di atas pohon pinang seperti bahan-bahan pokok, beras, roti, gula, tepung dan pakaian.

Permainan ini untuk diikuti oleh masyarakat Indonesia untuk memperebutkan kebutuhan pokok tersebut.

Sebab, kala itu bahan terebut menjadi barang mewah bagi masyarakat Indonesia yang kala itu hidup serba kekurangan.

Tentunya untuk meraih semua bahan pokok itu, masyarakat Indonesia harus berususah payah memanjat pohon yang sudah dilumuri minyak atau oli di sebuah tanah lapang.

Di saat masyarakat Indonesia bersusah paya meraih semua hadiah, orang-orang Belanda hanya menonton dari bawah dan menganggap itu sebagai lelucon.

Meski banyak orang yang menganggap panjat pinang sebagai kenang buruk di zaman penjajahan, tetapi ada nilai-nilai yang bisa diambil seperti permainan rakyat yang menguji kreativitas dan kekompakan tim untuk mencapai kemenangan.

3. Lomba balap karung

Tak jauh beda dari lomba makan kerupuk dan panjat pinang, ternyata lomba balap karung ini juga memiliki sejarah yang berkaitan dengan zaman penjajahan Jepang lho.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved